BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Senin, 04 Maret 2013

Emas kembali meredup seiring penguatan dollar

Emas masih mengalami tekanan. Sempat rebound dari level terendah tujuh bulannya, namun emas kembali jatuh untuk ketiga minggu berturut-turut.
Serangkaian data-data AS yang positif telah mengurangi peran emas sebagai safe haven. Misalkan saja data consumer spending, consumer confidence serta aktifitas manufaktur, yang kesemuanya menunjukkan adanya pemulihan ekonomi,.
Positif-nya data-data AS tersebut telah mencuatkan spekulasi di kalangan investor bahwa The Fed kemungkinan akan menghentikan kebijakan stimulusnya lebih cepat dari yang diperkirakan. Membaiknya data-data AS tersebut kemudian berdampak pada penguatan mata uang dollar, yang merupakan rival emas dalam pergerakannya.
Emas bahkan gagal berperan sebagai safe haven ditengahnya kekhawatiran pasar mengenai pemotongan anggaran otomatis AS sebesar $85 miliarm atau yang disebut dengan “sequestration”. Pemotongan anggaran otomatis tak terelakkan setelah kedua partai di Kongres gagal mencapai kesepakatan dalam mencari solusi untuk mencegahnya.
Makin memperberat sentimen, kejatuhan emas juga disertai dengan penurunan komoditas lainnya, seperti minyak, tembaga, yang diakibatkan oleh data-data ekonomi China dan zona euro yang mengecewakan.
Sementara dari sisi teknikal, trend bearish emas berlanjut setelah harga gagal bertahan di atas resistance $1.620, yang juga merupkan area Fibonacci retracement 50% dari level tertinggi $1.684.59 dan level terendah di $1.554.82. Belum ada sinyal-sinyal reversal untuk saat ini, meski indikator stochastic sudah berada di wilayah oversold. Kami melihat bahwa emas akan kembali menguji support-nya di kisaran $1.554 - $1.562.

Rekomendasi

Tidak ada komentar: