Meski rebound, euro masih terjebak dekat
level terendah dalam 2,5 bulan terakhir karena ketidakpastian politik
di Italia. Sedangkan aussie melesat jelang keputusan suku bunga RBA.
Penguatan
Wall Street, meski kejatuhan saham Asia, berhasil membantu sentimen
yang membuat aussie reli ke $1,02 dari level terendah dalam 8 bulan
terakhir $1,0116. Berbeda dengan aussie, euro justru masih belum mampu
melampaui $1,30, tertahan karena kondisi di Eropa belum kondusif,
terkait isu politik di Italia.
Sebenarnya, dollar menguat atas rival
utama karena risk aversion setelah China mengumumkan kebijakan baru
untuk memperketat sektor properti, termasuk menerapkan pajak tinggi.
Keputusan itu memukul sentimen pasar yang sudah jatuh karena politik
Italia dan pemotongan anggaran AS. Apalagi dibarengi dengan data buruk
dari Eropa dan China.
Tapi sentimen tertolong setelah pejabat the
Fed memastikan kebijakan longgar tetap berjalan. Wakil Ketua the Fed
Janet Yellen mengatakan stimulus moneter masih diperlukan mengingat
performa ekonomi yang masih di bawah potensi. Menurutnya, kebijakan itu
masih dibutuhkan untuk membantu pemulihan dan penciptaan lapangan kerja.
Duduk sebagai wakil, Yellen merupakan calon terkuat pengganti Ben
Bernanke yang akan turun awal tahun depan. Jadi pernyataannya merupakan
indikasi arah kebijakan ke depan.
Aussie diperdagangkan di $1,0195,
setelah sempat menyentuh high di $1,0222. Data penjualan ritel
Australia,yang lebih baik dari prediksi, turut membantu mata uang ini.
Namun penguatan mulai tergerus menjelang hasil rapat reguler RBA hari
ini. RBA memang diperkirakan akan mempertahankan rate di 3,00%, tapi
pasar menantikan pernyataan Gubernur Glenn Stevens, terkait prospek
kebijakan. Aussie bisa melemah lagi bila Stevens membuka peluang
pemangkasan.
Euro terjebak di $1,30 karena kondisi ekonomi Eropa
yang memburuk dan Italia semakin dekat dengan pemilu ulang. Data PDB
zona euro akan diumumkan besok, dan diperkirakan akan menunjukkan
kontraksi. Di Italia, masalah politik sulit diselesaikan dalam waktu
dekat. Satu-satunya harapan bagi euro datang dari ECB, yang akan
menggelar rapat Kamis nanti. Itu pun kalau ECB tidak bersikap pesimis.
Untuk hari ini ada data penjualan ritel zona euro.
Sterling juga
berhasil rebound, tapi tertahan di $1,51. Data indeks PMI sektor jasa
Inggris diumumkan hari ini, lajunya akan tergerus bila data itu buruk.
Di AS, ada data indeks ISM non manufaktur.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar