Bank Sentral Australia (RBA) mempertahankan suku bunganya di 3,0%
hari ini, namun mengatakan punya ruang untuk melonggarkan kebijakan lagi
bila diperlukan untuk membantu ekonomi.
RBA mempertahankan rate di level tersebut untuk dua bulan
berturut-turut, sesuai prediksi para pengamat. Dalam pernyataan
resminya, Gubernur Glenn Stevens mengatakan Dewan memandang penting
untuk menjaga kebijakan.”Dalam rapat hari ini, merujuk pada arus
informasi terkini dan melihat adanya pelonggaran substansial sebelumnya,
Dewan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga,” katanya.
Keputusan itu datang setelah serangkaian data yang dianggap RBA
sebagai pertanda pemangkasan sebelumnya mulai membuahkan hasil.
Penjualan ritel meningkat 0,9% selama Januari, di saat yang sama defisit
transaksi berjalan menyusut dan adanya peningkatan belanja pemerintah
selama kuartal keempat 2012.
Berbicara soal kondisi eksternal, Stevens menganggap tekanan pada
ekonomi global mulai berkurang. AS menjalani pemulihan moderat dan
gejolak finansial di Eropa mereda dibandingkan tahun lalu. Di Asia,
pertumbuhan terhambat oleh perlambatan China dan resesi Eropa, tapi
tetap ada tanda-tanda stabilisasi.
Stevens juga mengatakan kebijakan akomodatif masih dibutuhkan.
“Dengan inflasi masih konsisten dengan target, dan pertumbuhan sedikit
di bawah tren tahun ini, kebijakan akomodatif masih tepat,” katanya.
Namun, ia menambahkan prospek inflasi, sesuai perhitungan terakhir,
memperlihatnya adanya ruang untuk melonggarkan kebijakan, bila memang
diperlukan.
Menurut Stevens, memang ada tanda-tanda pelonggaran yang dilakukan
berdampak pada ekonomi. Di sisi lain, nilai tukar masih lebih tinggi
dari yang diperkirakan, ekspor merosot dan permintaan kredit masih
rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar