BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Senin, 02 Desember 2013

Data Ekonomi Dinanti, IHSG Berfluktuasi

Dengan indeks Dow Jones Industrial hanya terkoreksi tipis 10,92 poin (-0,07 persen) pada pegerakan hari Jumat, sentimen dalam negeri sepertinya bakal lebih dominan jika dibandingkan sentimen dari bursa regional. Ini karena pada hari ini BPS akan mengumumkan angka inflasi dan posisi neraca perdagangan yang menentukan posisi pergerakan nilai tukar.  Angka defisit neraca perdagangan akan menjadi sangat penting karena akan menentukan arah dari BI Rate dan juga arah pergerakan IHSG hingga akhir tahun.
Sentimen positif akan meliputi pasar jika pada bulan Oktober kemarin, defisit neraca perdagangan bisa ditekan hingga dibawah US$200 juta yang merupakan angka perkiraan pemerintah. Jika ini terjadi, sentimen positif diperkirakan akan terus berlangsung hingga akhir bulan, karena pasar akan melanjutkan sentimen positif tersebut dengan window dressing.
IHSG hari ini diperkirakan bakal bergerak bervariasi dengan kisaran 4191-4225 sebagai suport, dan 4275 sebagai resisten. Penutupan diatas 4275 akan mengakhiri trend turun jangka pendek.
BOW: BMRI, BBRI, ASII, pertambangan, konstruksi, properti.
Global Outlook
Saham Asia masih flat di awal minggu ini setelah minimnya acuan pergerakan akhir pekan lalu karena pasar AS tidak aktif pasca Thanksgiving dan Black Friday. Tapi data manufaktur China menjaga sentimen pasar.
Indeks MSCI Asia Pasifik stabil di 142,04 di Tokyo pagi ini. Indeks Nikkei hanya naik tipis 0,02%, dengan yen masih stabil di kisaran 102 per dollar. Indeks Kospi menguat 0,2% berkat laporan aktivitas manufaktur meningkat. Indeks Australia ASX 200 melemah 0,7% menjelang rapat regular RBA besok.
Data kemarin menunjukkan indeks PMI manufaktur China versi pemerintah stabil di 51,4 di Nopember, sama seperti Oktober. HSBC akan mengumumkan data manufaktur versinya hari ini, yang diperkirakan turun ke 50,5 dari 50,9. Data itu akan mempengaruhi sentimen pasar hari ini. Di AS, nanti malam ada data manufaktur ISM.
Dengan masuknya bulan baru, atau yang terakhir tahun ini, fluktuasi harga mungkin bisa kembali terlihat terutama dengan banyaknya even penting yang terjadwal minggu ini. Di antaranya rapat regular RBA, ECB dan BOE, serta data ketenagakerjaan AS. Data ketenagakerjaan AS menjadi acuan seberapa pesat pertumbuhan lapangan kerja, yang dapat mempengaruhi prospek kebijakan the Fed.
Tanpa katalis yang kuat, saham global berpotensi mengalami koreksi atau minimal terjebak dalam range sempit, mengingat valuasinya yang sudah tinggi. Sebanyak $8 triliun sudah bertambah dalam nilai saham dunia tahun ini, terbesar sejak 2009, berkat likuiditas murah dari bank sentral. Indeks S&P 500 sudah melonjak 27% tahun ini, sedangkan Indeks Dow Jones naik 20%.
Review IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir positif pada perdagangan akhir minggu. Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (29/11/2013), IHSG naik 22,511 poin (0,53%) ke level 4.256,436.
Perdagangan terlihat sepi, dimana investor menahan diri menjelang data perdagangan dan inflasi yang akan di awal minggu. Minimnya sentiment serta koreksi mayoritas bursa regional turut menekan sentimen. IHSG bahkan sempat ditutup negatif pada sesi  1. Namun, menjelang berakhirnya sesi 2, investor mulai bersemangat untuk melakukan aksi beli. Hasilnya, IHSG akhirnya bertengger di zona merah. Aksi beli ini dilakukan tidak hanya oleh investor lokal, namun asing pun turut mencatatkan net buy senilai Rp 76,66 miliar di seluruh pasar.
Secara sektoral, ada tujuh sektor yang menghijau. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar yakni: sektor perkebunan yang naik 2,18%, sektor konstruksi naik 1,27%, dan sektor pertambangan naik 0,99%.
Saham-saham yang naik di antaranya Indo Tambangraya (ITMG), Gudang Garam (GGRM) J Resources (PSAB), dan Bank Mayapada (MAYA).
Sementara saham-saham yang turun antara lain Multi Prima (LPIN), Charoen Pokphand (CPIN), United Tractor (UNTR), dan Matahari (LPPF).
Ulasan Teknikal
IHSG
IHSG 2 des
Trend jangka pendek memang masih bearish, namun potensi rebound mulai terbuka. Hal ini ditandai dengan bertahannya harga di kisaran support 4.191 – 4.225. Candlestick yang membentuk pola white marubozu turut mendukung rebound tersebut. Selain itu, indikator stochastic mulai berpeluang golden cross di area oversold. Untuk itu, potensi rebound masih berlanjut untuk menguji resistance di 4.284. Penembusan resistance tersebut akan mengakhiri trend bearish jangka pendek, dengan potensi penguatan selanjutnya menuju kisaran 4.303 – 4.359. Sementara itu, sinyal negatif akan kembali muncul jika IHSG kembali bergerak di bawah 4.225. Untuk hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4.225 – 4.284.
R3    4,307
R2    4,282
R1    4,269
Pivot    4,244
S1    4,231
S2    4,206
S3    4,193
Stock Pick
BMRI
BMRI 2 des
Harga bertahan di atas support 7.350. candlestick membentuk pola bullish engulfing, sementara indikator stochastic oversold dan berpeluang golden cross. Untuk itu, potensi rebound masih terbuka untuk meraih kisaran resistance selanjutnya di 8.050 – 8.200.
Rekomendasi     : Buy, Stop loss, 7.500, target 8.000
Support                  : 7.500, 7.300
Resistance            : 8.050, 8.200
BBRI
BBRI 2 des
Harga bertahan di atas support 7.250, dan membentuk pola bullish engulfing di candlestick. Indikasi trend mulai bergerak reversal. Indikator stochastic oversold dan berpeluang golden cross, turut mendukung reversal tersebut. Konfirmasi reversal akan didapat jika harga menembus resistance 7.500, dengan potensi penguatan lanjutan menuju kisaran 7.750 – 7.850.
Rekomendasi     : Buy breakout 7.500, stop loss 7.400, target 7.750
Support                  : 7.200, 7.000
Resistance            : 7.500, 7.750
Rekomendasi
Stock Screener
SS 2 des

Tidak ada komentar: