BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Senin, 02 Desember 2013

Pemenang Nobel Sebut Ancaman Bubble Saham

Ekonom AS yang meraih Nobel tahun ini meyakini kenaikan tajam harga saham bisa mengantarkan ke penggelembungan finansial yang berbahaya dan bisa berakhir buruk.
MarketRobert Shiller, yang mendapatkan penghargaan itu atas risetnya mengenai harga pasar dan penggelembungan aset, menunjukkan bursa saham AS dan pasar properti Brazil sebagai kecemasan utama. Meski tidak ingin menakut-nakuti, ia berpandangan kenaikan tajam harga saham dan properti bisa berdampak negatif.
“Saya tidak bermaksud membuat ketakutan, tapi di banyak negara saham sudah berada di level tinggi dan harga sudah naik tajam di beberapa pasar properti,” katanya kepada majalah Jerman Der Speigel. “Ini bisa berakhir buruk,” tambahnya. Ia menyebut kekhawatiran utama pada bursa saham AS, dimana indeksnya terus mencetak rekor, juga karena ekonomi AS masih lemah dan rentan. Ia melihat saham finansial dan teknologi sudah overvalue.
Ia juga melihat kenaikan drastis pada harga properti di Brazil, terutama Rio de Janeiro dan Sao Paulo selama lima tahun terakhir. “Di sana, saya melihat seperti AS pada 2004,” katanya sembari menyebut soal peluang investasi dan pertumbuhan kelas menengah yang sedang tren di Brazil, sama seperti di AS pada 2000an.
Keruntuhan sektor properti AS memicu krisis finansial global 2008-2009. “Penggelembungan terlihat seperti itu, dan dunia masih sangat rentan dengan penggelembungan,” tambahnya. Penggelembungan juga tercipta ketika investor sudah mengabaikan kenaikan harga aset tidak sesuai dengan fundamental.

Tidak ada komentar: