Emas berhasil menguat di akhir minggu meski data ketenagakerjaan AS
lebih baik dari perkiraan, didoromg oleh aksi short covering.
Harga emas yang mendekati level terendah lima bulannya menarik minat
trader untuk melakukan bargain hunting. Selain itu, data ketenagkerjaan
AS yang impresif ternyata gagal mengangkat dollar, mengurangi tekanan ke
emas. Data Jumat lalu menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja di AS
mencapai 203.000 selama Nopember, lebih tinggi dari prediksi 170.000.
Pesatnya pertumbuhan itu membuat tingkat pengangguran turun 0,3% ke
7,0%, terendah dalam lima tahun. Data AS lainnya memperlihatkan sentimen
konsumen mencapai level tertinggi dalam lima tahun. Indeks sentimen
konsumen versi University of Michigan naik ke 82,5 di Desember dari 75,1
di Nopember. Positinya data-data AS tersebut seharusnya bisa mendukung
the Fed untuk mengurangi pembelian obligasi senilai $85 miliar per bulan
(taper). Investor saat ini akan fokus ke rapat regular the Fed yang
akan digelar pada 17 – 18 Desember mendatang. Rapat tersebut akan
memberi petunjuk mengenai kapan taper akan dimulai.
Sementara itu, minat investasi emas di ETF masih rendah, tercermin dari
turunnya cadangan di SPDR Gold Trust sebesar 3 ton menjadi 835,71 ton
pada Jumat lalu.
Dari sisi teknikal, terlihat indikator RSI masih membentuk bullish
divergence, sementara stochastic oversold, mendukung rebound lanjutan.
Namun begitu, secara keseluruhan trend masih bearish, sebelum harga
mampu bertahan di atas resistance $1.250. Untuk saat ini, pergerakan
emas sepertinya masih akan flat di kisaran support $1.211 dan resistance
$1.250.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar