BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Rabu, 19 Februari 2014

Bursa Saham Diseluruh Dunia Alami Kenaikan Setelah Keputusan BOJ, Tetapi Data Ekonomi Tidak Mendukung

Bursa saham diseluruh dunia alami kenaikan pada hari Selasa kemarin setelah adanya ronde baru dari kebijakan stimulus yang dikeluarkan oleh Bank of Japan. Walaupun demikian kenaikan yang tejadi menjadi terhambat akibat data ekonomi yang kurang memuaskan sehingga membatasi kenaikan yang terjadi, yang juga membuat dollar Amerika alami pelemahan terhadap nilai tukar euro.
WS5Bank of Japan kembali berikan kebijakan pelonggaran ekonomi, dengan memperbesar program pemberian kredit spesial untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Bursa saham Jepang alami kenaikan hingga sebesar 3,1 persen, tetapi pasar saham lainnya di Asia menjadi cenderung bergerak flat setelah bank sentral China lakukan pengetatan dengan menarik likuiditas dari pasar, dan bank sentral Australia yang membuat komentar mengenai tingkat suku bunga.
MSCI World Indek alami kenaikan sebesar 0,3 persen. Sedangkan di Wall Street, harga saham alami kenaikan didukung oleh adanya sejumlah berita mengenai aktivitas merger sehingga tingkatkan keyakinan bagi para investor.
Data ekonomi masih cenderung berikan sentimen negatif terhadap pasar investasi di seluruh dunia, data terbaru dari Jerman, investor sentimen tunjukkan pelemahan, dan data factory activity di New York untuk periode Februari juga tunjukkan pelemahan.
Masih dari Amerika, National Association of Home Builders laporkan indek homebuilder confidence alami penurunan untuk periode Februari menjadi 46, yang indikasikan bahwa mayoritas perusahaam pengembang melihat kondisi yang kurang baik bagi pasar perumahan. Data tersebut merupakan sederetan data ekonomi yang berikan indikasi negatif setelah sebelumnya pada minggu lalu, data retail sales dan tenaga kerja juga tunjukkan hal serupa.
Para investor saat ini cenderung untuk perhatikan data-data ekonomi, guna mengetahui apakah kenaikan harga saham yang terjadi tahun lalu didukung juga oleh pertumbuhan ekonomi. karena stimulus Fed yang selama ini menjadi bahan bakar bagi kenaikan harga saham mulai ditarik. Detail kesimpulan mengenai pertemuan terakhir Fed akan di publikasikan pada hari Rabu ini, dan para pelaku pasar akan sangat perhatikan hal tersebut.
Dow Jones industrial average alami penurunan sebesar 24,21 poin atau 0,15 persen menjadi 16.130,18. Standard & Poor 500 index naik 2,09 poin atau 0,11 persen menjadi 1.840,72. Nasdaq Composite index naik 28,76 atau 0,68 persen menjadi 4.272,78.
Nasdaq alami kenaikan dalam delapan hari perdagangan berturut-turut dan merupakan rekor kenaikan jumlah hari terpanjang sejak Juli tahun lalu. Nasdaq terdongkrak naik didukung oleh kenaikan harga saham Tesla Motors Inc setelah keluarnya laporan bahwa Chief merger & Acquisition Apple Inc, Adrian Percia bertemua dengan chief executive Tesla, Elon Musk pada tahun lalu yang membuat munculnya spekulasi bahwa Apple tertarik untuk beli perusahaan produsen mobil listrik.
Saham Tesla alami kenaikan sebesar 2,8 persen menjadi $203,70 setelah sempat sentuh leel all-time high padda $205,72. Saham Apple alami kenaikan sebesar 0,4 persen menjadi $545,99.

Tidak ada komentar: