Bursa saham diseluruh dunia alami kenaikan pada hari Selasa kemarin
setelah adanya ronde baru dari kebijakan stimulus yang dikeluarkan oleh
Bank of Japan. Walaupun demikian kenaikan yang tejadi menjadi terhambat
akibat data ekonomi yang kurang memuaskan sehingga membatasi kenaikan
yang terjadi, yang juga membuat dollar Amerika alami pelemahan terhadap
nilai tukar euro.
Bank
of Japan kembali berikan kebijakan pelonggaran ekonomi, dengan
memperbesar program pemberian kredit spesial untuk mendongkrak
pertumbuhan ekonomi. Bursa saham Jepang alami kenaikan hingga sebesar
3,1 persen, tetapi pasar saham lainnya di Asia menjadi cenderung
bergerak flat setelah bank sentral China lakukan pengetatan dengan
menarik likuiditas dari pasar, dan bank sentral Australia yang membuat
komentar mengenai tingkat suku bunga.
MSCI World Indek alami kenaikan sebesar 0,3 persen. Sedangkan di Wall
Street, harga saham alami kenaikan didukung oleh adanya sejumlah berita
mengenai aktivitas merger sehingga tingkatkan keyakinan bagi para
investor.
Data ekonomi masih cenderung berikan sentimen negatif terhadap pasar
investasi di seluruh dunia, data terbaru dari Jerman, investor sentimen
tunjukkan pelemahan, dan data factory activity di New York untuk periode
Februari juga tunjukkan pelemahan.
Masih dari Amerika, National Association of Home Builders laporkan
indek homebuilder confidence alami penurunan untuk periode Februari
menjadi 46, yang indikasikan bahwa mayoritas perusahaam pengembang
melihat kondisi yang kurang baik bagi pasar perumahan. Data tersebut
merupakan sederetan data ekonomi yang berikan indikasi negatif setelah
sebelumnya pada minggu lalu, data retail sales dan tenaga kerja juga
tunjukkan hal serupa.
Para investor saat ini cenderung untuk perhatikan data-data ekonomi,
guna mengetahui apakah kenaikan harga saham yang terjadi tahun lalu
didukung juga oleh pertumbuhan ekonomi. karena stimulus Fed yang selama
ini menjadi bahan bakar bagi kenaikan harga saham mulai ditarik. Detail
kesimpulan mengenai pertemuan terakhir Fed akan di publikasikan pada
hari Rabu ini, dan para pelaku pasar akan sangat perhatikan hal
tersebut.
Dow Jones industrial average alami penurunan sebesar 24,21 poin atau
0,15 persen menjadi 16.130,18. Standard & Poor 500 index naik 2,09
poin atau 0,11 persen menjadi 1.840,72. Nasdaq Composite index naik
28,76 atau 0,68 persen menjadi 4.272,78.
Nasdaq alami kenaikan dalam delapan hari perdagangan berturut-turut
dan merupakan rekor kenaikan jumlah hari terpanjang sejak Juli tahun
lalu. Nasdaq terdongkrak naik didukung oleh kenaikan harga saham Tesla
Motors Inc setelah keluarnya laporan bahwa Chief merger &
Acquisition Apple Inc, Adrian Percia bertemua dengan chief executive
Tesla, Elon Musk pada tahun lalu yang membuat munculnya spekulasi bahwa
Apple tertarik untuk beli perusahaan produsen mobil listrik.
Saham Tesla alami kenaikan sebesar 2,8 persen menjadi $203,70 setelah
sempat sentuh leel all-time high padda $205,72. Saham Apple alami
kenaikan sebesar 0,4 persen menjadi $545,99.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar