Nikkei
Indeks Nikkei melesat ke level tertinggi dalam empat
minggu terakhir menyusul reli Wall Street ke rekornya, yang mendorong
aksi beli. Indeks Nikkei menguat 1,4% ke 15.051,60, tertinggi sejak 29
Januari. Indeks tersebut sudah meraih kembali 40% kejatuhannya sejak
koreksi dari level tertinggi dalam enam tahun yang diraihnya akhir
Desember. Saham Softbank reli ke level tertinggi dalam sebulan karena
laporan ingin membeli saham Line Corp, perusahaan aplikasi pesan instan
yang dimiliki Naver Corp.
Indeks Nikkei sempat mengalami tekanan pagi ini
menyusul aksi profit taking investor atas penguatan yen terhadap dollar
dan juga lemahnya data ekonomi AS. Indeks utama Wall Street tertekan
menyusul data perumahan dan tingkat kepercayaan consumen yang dibawah
prediksi. Indeks diperkirakan masih bergerak dalam range 14.800-15.100.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi menyentuh level tertinggi dalam sebulan
setelah Wall Street mencetak rekor baru dan aksi beli pemain asing.
Selain itu, rencana pemerintah meningkatkan pertumbuhan juga mengangkat
sentimen. Indeks Kospi ditutup menguat 0,8% di 1.964,86. Presiden Korsel
mengumumkan rencana jangka tiga tahun untuk meningkatkan pertumbuhan
dan berjanji mengurangi ketergantungan negara itu pada ekspor dan
meningkatkan lapangan kerja untuk wanita.
Indeks Kospi masih bergerak fluktuasi di tengah hasil
dari jatuhnya Wall Street akibat ekonomi AS yang buruk. Pasar sedang
mengevaluasi kondisi ekonomi global awal tahun ini, terutama China
terpengaruh perubahan struktural yang dijalankan Beijing. dan ekonomi AS
terancam cuaca ekstrm.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng membalikkan penguatannya dan berakhir
negatif, menyusul kejatuhan tajam bursa China, yang masih diliputi oleh
arena kecemasan mengenai pengetatan sektor properti. Saham properti
tertekan karena kerisauan pemerintah akan memberlakukan pengetatan di
sektor tersebut. Indeks Hang Seng melemah 0,3% ke 22.317,20, tertahan di
bawah MA 200-nya di 22.492,70. Sedangkan indeks H-Shares melemah 0,6%.
Indeks Hang Seng diperkirakan bervariasi hari ini,
dimana keluar masuk zona merah dan hijau masih terjadi. Sentimen negatif
dari turunya saham-saham di AS dan kecemasan akan merosotnya indeks
Shanghai membayangi indeks. Sektor properti China yang tengah dirundung
awan hitam karena pengetatan yang dilakukan pemerintah Beijing. Langkah
Beijing ini bisa menghambat proses pertumbuhan ekonomi global.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar