BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Rabu, 26 Februari 2014

Data AS Masih Tekan Dollar

Data ekonomi AS buruk masih menekan performa dollar, kali ini adalah sentimen konsumen, yang menurunkan yield obligasi dan mengurangi minat pada mata uang AS itu. Namun dollar masih terjaga dari kejatuhan dalam, mencerminkan konsolidasi di tengah evaluasi pasar akan prospek ekonomi AS.
Indeks sentimen konsumen hasil survei Conference Board turun ke 78,1 di Februari dari 79,4 di Januari, di bawah prediksi 80,0. Hasil survei menunjukkan para konsuen khawatir dengan prospek bisnis dan lapangan kerja. Meski mengakui ekonomi membaik,. mereka tidak melihat adanya momentum di bulan-bulan mendatang. Para pengamat melihat penurunan ini mencerminkan cuaca buruk yang mempengaruhi aktivitas produksi dan konsumsi.
Data lainnnya menunjukan indeks harga rumah naik 0,8% selama Desember, di atas prediksi 0,3%. Sayangnya, indeks manufaktur Richmond anjlok ke -6 di Februari, terendah sejak Juli 2013, dari 12 di Januari. Penurunan itu lebih buruk dari prediksi 5. Hasil survei itu menunjukkan permintaan merosot dan produksi terganggu. Data itu mengindikasikan sektor manufaktur di kawasan Midwest juga terkena imbas cuaca ekstrim.
Semua data itu menurunkan yield obligasi AS tenor 10 tahun ke 2,7%, yang mengurangi daya tarik dollar. Hanya ada satu data penting di AS malam nanti, yaitu penjualan rumah baru, yang dapat memberikan gambaran mengenai sektor perumahan. Dollar bergerak konsolidasi di saat pasar ingin mengetahui sejauh mana dampak cuaca pada pertumbuhan AS. Para ekonom memproyeksikan suhu dingin dan badai salju yang melanda sebagian wilayah AS akan memangkas 0,5% dari PDB di kuartal pertama.
Namun, dollar masih mampu menjaga range-nya dan terlihat menguat hari ini. Indeks dollar menguat di 80,20 hari ini, bergerak dalam range 80,00 dan 80,40. Terhadap yen, dollar diperdagangkan di 102,30 setelah melemah 0,2% kemarin. Atas franc, dollar berada di 0,8865, masih bergerak di range 0,8850 dan 0,8915.
Mengenai mata uang lain, aussie melemah setelah kejatuhan yuan yang disinyalir disebabkan oleh Bank Sentral China. Yuan mencatat kejatuhan terbesar dalam tiga tahun dan turun ke bawah range yang ditetapkan. Banyak yang menduga kejatuhan ini disengaja oleh PBOC untuk mengusir spekulan. Aussie melemah 0,2% ke $0,8990, bergerak dalam range $0,8915 dan $0,9030. Euro membentuk pola konsolidatif dengan stabil di $1,3737, support masih di $1,3700 dan resistance di $1,3770. Sementara itu, sterling stabil di $1,6673 menjelang data PDB Inggris. Selama angka PDB kuartal keempat tidak direvisi turun, sterling sepertinya masih tetap di kisaran $1,6600 dan $1,6730.

Rekomendasi
 
EUR-USD

EUR SIGNAL 26-02-14

USD-JPY

JPY SIGNAL 26-02-14

GBP-USD

GBP SIGNAL 26-02-14

USD-CHF

CHF SIGNAL 26-02-14

AUD-USD

AUD SIGNAL 26-02-14

Tidak ada komentar: