Nikkei
Indeks Nikkei penutupan perdagangan kemarin berakhir di
level terendahnya dalam satu pekan menyusul aksi profit taking dari
kenaikan sebelumnya. Kekhawatiran terhadap perlambatan China setelah
lesunya permintaan komoditas membuat investor resah. Indeks Nikkei
ditutup jatuh 393,72 poin, atau 2,59%, ke posisi 14.830,39, terendah
sejak 4 Maret, dan penurunan harian terbesar lebih dari sebulan.
Indeks Nikkei diperkirakan memperbaiki posisinya
yang kemarn sempat tergerus tajam. Pelemahan yen terhadap dollar dalam
sesi perdagangan Asia kembali melemah, setelah semalam sempat menyentuh
102,52, diharapkan mampu menopang saham ekspor. Disaming itu,
saham-saham kontruksi dan permesinan menguat berkat data machinery
orders yang naik 13,4% di Februari dari prediksi 7,1%, dimana data
sebelumnya yang turun 15,7%.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi jatuh ke level penutupan terendahnya dalam
tiga pekan kemarin menyusul gejolak geopolitik di Ukraina. Sementara
itu, kekhawatiran investor masih berlanjut mengenai prospek ekonomi di
China dan AS, membuat investor mengindari perburuan aset berisiko.
Samsung Electronics jatuh 2,1%. Daewoo Shipbuilding & Marine
Engineering Co anjlok 4,2%. Indeks Kospi ditutup jatuh 31,33 poin, atau
1,60%, ke posisi 1.932,54.
Indeks Kospi diperkirakan masih dibayangi tekanan
jual karena kecemasan investor akan kondisi ekonomi global yang tengah
lesu. Meski tidak menutup adanya aksi short covering. Serangkaian data
ekonomi Beijing dan AS yang buruk membuat investor berhati-hati dalam
menentukan posisi barunya, sembari menantikan petunjuk baru, khususnya
data China.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng merosot perdagangan kemarin di tengah
kecemasan investor terhadap perlambatan ekonomi China dan meningkatnya
ketegangan di Ukraina. Selain itu, lesunya permintaan komoditas China
turut menambah tekanan investor setelah serangkaian data penting Beijing
yang buruk. Indeks Hang Seng ditutup jatuh 367,66 poin, atau 1,65%, ke
posisi 21.901,95, terendahnya sejak 11 Februari.
Indeks Hang Seng mencoba bangkit hari ini mengikuti
kenaikan indeks utama Wall Street dan Dow Jones future yang kini
menopang bursa utama Asia. Kejatuhan tajam kemarin diperkirakan bisa
kembali pulih, dimana sektor properti diperkirakan menguat di tengah
berakhirnya pertemuan tahunan parlemen China yang tanpa menyinggung
pembatasan di sektor properti. Data ekonomi Beijing jadi kembali jadi
fokus siang kali ini, seperti industrial production dan retail sales.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar