Harga emas jatuh ke level terendah lima minggu pada pernutupan New
York seiring dengan tanda-tanda pemulihan ekonomi AS yang mendorong
spekulasi bahwa the Fed akan tetap melanjutkan pengurangan stimulus. Hal
ini mengurangi permintaan emas sebagai lindung nilai inflasi.
Data-data ekonomi AS kembali positif, menandakan bahwa pemulihan ekonomi
di Negara tersebut sedang berjalan. Data semalam yang dirilis adalah
durable goods orders yang naik 2,2% selama Maret, di atas prediks 0,8%.
Positifnya data-data AS tersebut semakin mendukung the Fed untuk kembali
memangkasnya stimulusnya serta menaikkan tingkat suku bunga lebih cepat
dari perkiraan perkiraan. Hal ini yang menjadi sentimen pemberat buat
emas karena mengikis perannya sebagai lindung nilai inflasi. Spekulasi
kenaikan suku mencuat setelah pernyataan ketua the Fed Janet Yellen pada
FOMC minggu lalu, yang mengatakan akan menaikkan suku bunga setelah
enam bulan berakhirnya pembelian obligasi. Dalam rapat FOMC tersebut,
the Fed juga kembali mengumumkan pengurangan pembelian obligasi seebsar
$10 miliar menjadi $ 55 miliar.
Sementara dari sisi teknikal, terlihat emas tertahan pada support MA 200
di kisaran $1.297. Indikator stochastic oversold dan berpeluang golden
cross. Jika support bertahan, maka potensi kenaikan masih terbuka,
dengan resistance saat ini berada di kisaran $1.312 – $1.320.
Sebaliknya jika harga bergerak di bawah MA 200, maka trend untuk jangka
panjang akan kembali bearish, dengan potensi penurunan beriktunya menuju
kisaran $1.273 – $1.281.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar