Harga emas
anjlok sekitar 2% pada penutupan sesi New York setelah pernyataan ketua
the Fed, Janet Yellen tentang prospek stimulus dan suku bunga, yang
mengurangi permintaan emas sebagai lindung nilai inflasi.
Ketua the Fed Janet Yellen, dalam rapat yang dipimpin pertama kalinya,
mengatakan program pembelian obligasi bisa diakhiri pada musim gugur,
dan suku bunga bisa dinaikkan enam bulan setelahnya, lebih cepat dari
yang diperkirakan pasar. Dalam rapat itu, the Fed mengurangi program
QE-nya sebesar $10 miliar menjadi $55 miliar. Ini merupakan pengurangan
untuk ketiga kali berturut-turut. Yellen juga mengatakan bila
perkembangan ekonomi dan inflasi sesuai skenario, pembelian bisa
dikurangi terus secara bertahap pada tiap rapat.
Setelah minat beli safe haven terkikis oleh meredanya isu geopolitik di
ukraina, emas pun mulai kehilangan perannya sebagai lindung inflasi
setelah pernyataan the Fed tersebut. Tidak hanya itu, pernyataan the Fed
juga telah melambungkan mata uang dollar, yang pergerakannya cenderung
berlawanan dengan emas. Penguatan dollar akan menjadikan harga emas
menjadi mahal bagi pemegang mata uang selain dollar.
Sementara dari sisi teknikal, penutupan harga di bawah support $1.343
telah menjadikan trend jangka pendek emas bearish. Pola long black
candlestick menunjukkan bahwa penurunan masih bisa berlanjut, demikian
juga indikator stochastic yang masih dead cros. Potensi penurunan emas
selanjutnya kemungkinan akan menguji kisaran support di $1.304 – $1.312.
Sedangkan sinyal positif akan kembali didapat jika harga ditutup di
atas $1.343, yang kini akan menjadi area resistance.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar