The Fed kemungkinan akan mengakhiri program pembelian obligasinya
tahun ini dan bisa menaikkan suku bunga enam bulan setelahnya, kata
Ketua Janet Yellen.
Dalam
jumpa pers pertamanya sebagai ketua, Yellen mengatakan program
Quantitative Easing (QE) bisa selesai di musim gugur, kemudian the Fed
mungkin dapat menaikkan rate-nya di musim semi tahun depan. Pernyataan
ini datang setelah the Fed memangkas jumlah program itu sebesar $10
miliar menjadi $55 miliar.
The Fed mengatakan perubahan proyeksi suku bunganya itu bukan berarti
pihaknya bakal mengubah kebijakan. The Fed tetap menunggu waktu yang
tepat setelah menyelesaikan program pembelian obligasi untuk menaikkan
suku bunga. The Fed tidak hanya melihat data inflasi dan tingkat
pengangguran saja sampai target, tapi bagaimana dan seberapa cepat kedua
data itu mendekati target.
Yellen menggunakan jumpa pers itu untuk menegaskan suku bunga tetap
rendah untuk waktu yang lama dan hanya naik secara bertahap. Bahkan bisa
saja tetap rendah untuk sekian waktu meski setelah tingkat pengangguran
turun ke level sehat. Ketika diminta menjelaskan waktu yang dimaksud,
Yellen menjawab dengan ragu.”Mungkin perlu waktu kira-kira enam bulan,
tapi semua tergantung dengan kondisi yang berlaku,” katanya.
Beberapa analis berpendapat jangan-jangan Yellen terselip lidah,
mengingat ambigunya penjelasan itu. Bagaimanapun, respon pasar keuangan
tajam dan cepat. Saham-saham di Wall Street langsung bertumbangan dan
yield obligasi AS naik tajam. Menurut pengamat, perubahan forward
guidance itu diinterpretasikan oleh pasar sebagai mulai bergesernya the
Fed dari dovish ke hawkish. Tapi, perlu dicermati apa yang akan
disampaikan pejabat the Fed dalam pidato-pidatonya minggu-minggu ini,
untuk mengetahui apakah mereka memperkuat pernyatan Yellen, atau
berusaha mengurangi ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga tahun
depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar