Saham Asia bertumbangan hari ini menyusul hasil rapat reguler the Fed
yang mengumumkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih cepat dari
perkiraan.
Indeks MSCI Asia Pasifik melemah 0,5% ke 134,04 di Tokyo pagi ini.
Indeks Nikkei melemah 0,4%, tapi masih bisa ditopang oleh pelemahan yen.
Indeks Kospi turun 0,68% dan indeks Australia ASX 200 anjlok 0,85%. Di
Singapura, indeks STI melorot 0,4%. Indeks Hang Seng dibuka langsung
anjlok 1%.
Kejatuhan saham regional menyusul Wall Street yang tersungkur karena
pernyataan Ketua the Fed Janet Yellen. Pasca rapat regulernya, setelah
mengurangi program stimulus sebesar $10 miliar menjadi $55 miliar,
Yellen mengatakan suku bunga bisa naik enam bulan setelah program itu
berakhir. Menurutnya, program bisa berakhir pada musim gugur.
Indeks Dow Jones sempat terjun 200 poin karena pernyataan itu.
Sebenarnya, pernyataan itu tidak terlalu hawkish, tapi memang tidak
terduga. Pada dasarnya saham global, terutama di AS, sudah mencapai
valuasi yang tinggi. Hal itu tercermin dari indeks utamanya yang masih
dekat rekor. Kondisi saham di regional juga tidak jauh berbeda, sebagian
indeks sudah dekat level tertinggi dalam beberapa tahun belakangan.
Ini menjadi momentum untuk koreksi. Tren ke depan, bergantung pada
kondisi ekonomi global. Untuk malam nanti, ada data initial jobless
claims, existing home sales, leading indicators, dan Philadelphia Fed.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar