Minyak melanjutkan koreksinya hari ini di tengah kekhawatiran
mengenai prospek permintaan di dua konsumen terbesar dunia, yang
menutupi dampak isu geopolitik di Ukraina.
Kekhawatiran
mengenai ekonomi China mencuat karena data perdagangan yang buruk.
Kekhawatiran itu juga muncul menyusul kasus default obligasi pertama
dalam sejarah, yaitu Chaori Solar Energy Science & Technology Co,
minggu lalu. Default-nya Chaori menimbulkan spekulasi bakal banyak
perusahaan yang gagal bayar juga. Pasar menilai salah satu risiko
terbesar pada harga minyak adalah perlambatan ekonomi China. Sebagai
konsumen terbesar kedua setelah AS, perkembangan ekonomi China sangat
mempengaruhi harga.
Kondisi permintaan di AS diperkirakan juga bakal menurun. Seiring
pergantian musim, dari dingin ke semi, pengamat memperkirakan pasokan
distillate akan terus bertambah, namun stok bensin bisa berkurang.
Sayangnya, harga tetap terancam turun selama musim semi ini. Meski
permintaan bensin diproyeksikan meningkat, sepertinya tidak akan bisa
menyamai tingginya permintaan heating oil selama musim dingin lalu, yang
dianggap terburuk dalam sejarah.
Harga turun meski terjadi eskalasi ketegangan di Ukraina. Pemerintah
Ukraina meminta Barat menghentikan Moskow agar tidak mencaplok Crimea.
Di sisi lain, wilayah di semenanjung laut hitam itu bersiap menggelar
referendum pada 16 Maret untuk memisahkan diri dari Ukrania dan
bergabung dengan Rusia. Meski demikian, kekhawatiran krisis bisa
memburuk mencegah harga jatuh lebih dalam.
Pasar sedang menunggu data cadangan versi Energy Information
Administration (EIA), yang akan diumumkan malam nanti. Data dari lembaga
di bawah naungan Departemen Energi AS itu diperkirakan menunjukkan
cadangan minyak bertambah 2 juta barel minggu lalu. Faktor lain yang
dapat mempengaruhi pergerakan harga adalah data ekonomi China besok,
antara lain output industri, penjuaan ritel dan investasi.
Pada jam 14:30 WIB, minyak jenis Light Sweet untuk pengiriman April
diperdagangkan di $99,30 per barel. Kontrak itu anjlok $1,40 kemarin
setelah merosot $1,7 di sesi sebelumnya. Minggu lalu, harga menyentuh
level tertinggi dalam lima bulan akibat krisis politik di Ukraina.
Posisi harga saat ini sudah menembus 38,2% retracement dari penguatan 9
Januari-3 Maret, sedang terancam ke 50% di $98,40. Level itu berpotensi
ditembus bila harga ditutup di bawah $99.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar