BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Rabu, 12 Maret 2014

Minyak Lanjutkan Koreksi Jelang data EIA

Minyak melanjutkan koreksinya hari ini di tengah kekhawatiran mengenai prospek permintaan di dua konsumen terbesar dunia, yang menutupi dampak isu geopolitik di Ukraina.
Oil WellKekhawatiran mengenai ekonomi China mencuat karena data perdagangan yang buruk. Kekhawatiran itu juga muncul menyusul kasus default obligasi pertama dalam sejarah, yaitu Chaori Solar Energy Science & Technology Co, minggu lalu. Default-nya Chaori menimbulkan spekulasi bakal banyak perusahaan yang gagal bayar juga. Pasar menilai salah satu risiko terbesar pada harga minyak adalah perlambatan ekonomi China. Sebagai konsumen terbesar kedua setelah AS, perkembangan ekonomi China sangat mempengaruhi harga.
Kondisi permintaan di AS diperkirakan juga bakal menurun. Seiring pergantian musim, dari dingin ke semi, pengamat memperkirakan pasokan distillate akan terus bertambah, namun stok bensin bisa berkurang. Sayangnya, harga tetap terancam turun selama musim semi ini. Meski permintaan bensin diproyeksikan meningkat, sepertinya tidak akan bisa menyamai tingginya permintaan heating oil selama musim dingin lalu, yang dianggap terburuk dalam sejarah.
Harga turun meski terjadi eskalasi ketegangan di Ukraina. Pemerintah Ukraina meminta Barat menghentikan Moskow agar tidak mencaplok Crimea. Di sisi lain, wilayah di semenanjung laut hitam itu bersiap menggelar referendum pada 16 Maret untuk memisahkan diri dari Ukrania dan bergabung dengan Rusia. Meski demikian, kekhawatiran krisis bisa memburuk mencegah harga jatuh lebih dalam.
Pasar sedang menunggu data cadangan versi Energy Information Administration (EIA), yang akan diumumkan malam nanti. Data dari lembaga di bawah naungan Departemen Energi AS itu diperkirakan menunjukkan cadangan minyak bertambah 2 juta barel minggu lalu. Faktor lain yang dapat mempengaruhi pergerakan harga adalah data ekonomi China besok, antara lain output industri, penjuaan ritel dan investasi.
Pada jam 14:30 WIB, minyak jenis Light Sweet untuk pengiriman April diperdagangkan di $99,30 per barel. Kontrak itu anjlok $1,40 kemarin setelah merosot $1,7 di sesi sebelumnya. Minggu lalu, harga menyentuh level tertinggi dalam lima bulan akibat krisis politik di Ukraina. Posisi harga saat ini sudah menembus 38,2% retracement dari penguatan 9 Januari-3 Maret, sedang terancam ke 50% di $98,40. Level itu berpotensi ditembus bila harga ditutup di bawah $99.

Tidak ada komentar: