BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Rabu, 12 Maret 2014

PBOC Siap Bertindak Bila Ekonomi Memburuk

Bank Sentral China (PBOC) menyatakan siap mengambil langkah dalam kebijakan moneter untuk bila pertumbuhan melambat tajam. Salah satu opsi yang tersedia adalah memangkas Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan.
PBOCMenurut sumber terdekat yang dikutip oleh CNBC, pemangkasan dilakukan bila pertumbuhan melambat ke bawah 7,5% dan mendekati 7,0%. Langkah itu dilakukan bersamaan dengan operasi pasar terbuka dan intervensi mata uang melalui bank BUMN. Selain untuk membantu ekonomi, pemangkasan GWM ini bsia memberikan dari guncangan yang mungkin terjadi dari reformasi finansial yang dicanangkan Beijing tahun ini, termasuk memperlebar batas pergerakan yuan.
“Ekonomi menghadapi tekanan besar, kata ekonom senior dari Pusat Informasi Negara (SIC), lembaga pemikir (think tank) yang terafilisasi dengan Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional (NDRC), agensi perencana pembangunan China. “Memangkas GWM bisa dilakukan bila pertumbuhan melambat terus. Tapi mereka harus menunggu data ekonomi kuartal pertama dulu,” kata ekonom itu, yang tak ingin disebut namanya. Ada kekhawatiran reformasi finansial bisa menghambat ekonomi yang memang sudah melambat. Jadi, PBOC siap memangkas GWM bila memang diperlukan.
Para ekonom memang sudah menduga PBOC bakal memangkas rasio kecukupan modal, tapi sumber ini memberi konfirmasi pertama bahwa hal itu sedang dipertimbangkan. Sejak Mei 2012, bank harus menyimpan seperlima uangnya sebagai cadangan. Mereka juga berpendapat langkah PBOC membiarkan bunga turun dan depresiasi yuan sebagai bentuk pelonggaran, mungkin mengindikasikan bahwa bank sentral itu memang sedang khawatir dengan kondisi ekonomi.
Banyak analis memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2014 akan melambat ke 7,5% dari 7,7% di kuartal keempat 2013. Tapi mereka memperkirakan tindakan, termasuk pemangkasan GWM, sepertinya tidak dilakukan secara agresif untuk memastikan pasar bahwa mereka tetap menjalankan agenda reformasinya.

Tidak ada komentar: