Bank Sentral China (PBOC) menyatakan siap mengambil langkah dalam
kebijakan moneter untuk bila pertumbuhan melambat tajam. Salah satu opsi
yang tersedia adalah memangkas Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan.
Menurut
sumber terdekat yang dikutip oleh CNBC, pemangkasan dilakukan bila
pertumbuhan melambat ke bawah 7,5% dan mendekati 7,0%. Langkah itu
dilakukan bersamaan dengan operasi pasar terbuka dan intervensi mata
uang melalui bank BUMN. Selain untuk membantu ekonomi, pemangkasan GWM
ini bsia memberikan dari guncangan yang mungkin terjadi dari reformasi
finansial yang dicanangkan Beijing tahun ini, termasuk memperlebar batas
pergerakan yuan.
“Ekonomi menghadapi tekanan besar, kata ekonom senior dari Pusat
Informasi Negara (SIC), lembaga pemikir (think tank) yang terafilisasi
dengan Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional (NDRC), agensi
perencana pembangunan China. “Memangkas GWM bisa dilakukan bila
pertumbuhan melambat terus. Tapi mereka harus menunggu data ekonomi
kuartal pertama dulu,” kata ekonom itu, yang tak ingin disebut namanya.
Ada kekhawatiran reformasi finansial bisa menghambat ekonomi yang memang
sudah melambat. Jadi, PBOC siap memangkas GWM bila memang diperlukan.
Para ekonom memang sudah menduga PBOC bakal memangkas rasio kecukupan
modal, tapi sumber ini memberi konfirmasi pertama bahwa hal itu sedang
dipertimbangkan. Sejak Mei 2012, bank harus menyimpan seperlima uangnya
sebagai cadangan. Mereka juga berpendapat langkah PBOC membiarkan bunga
turun dan depresiasi yuan sebagai bentuk pelonggaran, mungkin
mengindikasikan bahwa bank sentral itu memang sedang khawatir dengan
kondisi ekonomi.
Banyak analis memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama
2014 akan melambat ke 7,5% dari 7,7% di kuartal keempat 2013. Tapi
mereka memperkirakan tindakan, termasuk pemangkasan GWM, sepertinya
tidak dilakukan secara agresif untuk memastikan pasar bahwa mereka tetap
menjalankan agenda reformasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar