Pada perdagangan hingga penutupan sesi pasar New York tadi pagi, mata
uang yen telah berhasil menguat lagi sebelum rilis hasil rapat atau
pertemuan moneter bank sentral Jepang pada minggu lalu, ditambah lagi
sentiment ketegangan geopolitik di Ukraina yang makin memanas membuat
investor mengambil langkah atau aksi pengamanan investasinya atau biasa
dikenal dengan safe haven.
Awal
pecan ini, bank sentral Jepang atau Bank of Japan menyatakan bahwa tetap
berjanji untuk melakukan perluasan basis moneternya dari ¥ 60 triliun
jadi ¥ 70 triliun per tahunnya atau lebih dari $ 600 miliar. Hal ini
dilakukan bank sentral pimpinan Haruhiko Kuroda untuk mempertahankan
capaian level inflasi 2% di tahun karena pada awal April ini, pemerintah
akan menaikkan pajak penjualan dari 5% menjadi 8% yang ditakutkan pasar
bahwa kondisi pertumbuhan ekonomi akan turun 3.8% pada kuartal kedua
ini.
Yen posisi pagi ini berada pada level 101.80an setelah sehari
sebelumnya di level 102.80, Australian dollar pagi ini terpantau di
level 0.9025an, euro di level 1.3855, poundsterling di level 1.6610an,
Swiss franc dilevel 0.8756 dan rupiah kemarin ditutup di level 11380.
Safe
haven sempat membahana lagi, karena investor kuatir terhadap ancaman AS
dan Jerman terhadap Rusia yang akan mendukung referendum Crimea yang
akan memisahkan diri dari Ukraina. Selain itu penguatan dollar terbantu
dengan data penjualan retail AS yang kembali membaik sehingga ada
potensi minggu depan the Fed akan memangkas lagi stimulusnya. Sedangkan
euro kembali gagal menggapai level 1.4 nya lagi setelah ECB memandang
penguatan euro akhir akhir ini cukup meresahkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar