Pihak
internasional khususnya negara G7 sudah mengeluarkan pernyataan,
referendum Crimea tidak akan diakui. Karena itu, rupiah berpeluang
menguat terbatas dalam kisaran Rp 11.315 hingga Rp 11.450 per dolar AS.� Lalu,
pasar juga mencermati pertemuan Perdana Menteri Ukraina sementara
dengan Presiden AS Barack Obama sehingga menimbulkan beberapa risiko
geopolitik. vSemua itu berarti negatif bagi pasar.
Musababnya,
para investor selalu tidak menyukai eskalasi geopolitik khususnya jika
terjadi perang Rusia-Ukraina sehingga memicu profit taking dan menjadi
tekanan negatif bagi mata uang negara-negara emerging dan pasar aset.
Jadi, ada potensi melanjutkan penguatan untuk rupiah Jumat ini. Hanya
saja, berpeluang terbatas. Sebab, data ekonomi China juga menunjukkan
pelambatan.Di sisi lain, masih ada potensi rebound dolar AS khususnya setelah data retail sales AS semalam menunjukkan angka yang positif seperti data non-farm payrolls pekan lalu.� Retail sales AS sudah diprediksi positif 0,3% dibandingkan publikasi sebelumnya -0,4%. Kenaikan ini merupakan yang pertama kali dalam tiga bulan. Ini menunjukkan bahwa konsumen sudah mulai terlepas dari efek cuaca ekstrem yang menghambat pengeluaran konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar