Emas naik hari ini di tengah eskalasi ketegangan di Ukraina dan
menyusul data ekonomi AS yang mengecewakan. Namun kenaikan ini masih
rentan mengingat permintaan masih lesu.
Emas menguat setelah data dari Departemen Perdagangan AS yang
menunjukkan penjualan rumah baru anjlok ke level terendah dalam delapan
bulan di Maret, mengindikasikan kemunduran dalam pemulihan sektor
perumahan. New home sales turun 14,5% di bulan itu. Data ini datang
setelah serangkaian data lain yang menunjukkan perbaikan ekonomi.
Logam mulia itu juga mendapat dorongan dari geopolitik terkait
Ukraina. Rusia menuduh AS berperan dalam kisruh politik di Ukraina dan.
Moskow juga menegaskan siap membela warganya bila Kiev melanjutkan
operasi militer untuk melucuti militan. Namun efek isu Ukraina tidak
sebesar sebelumnya, mengingat belum ada tanda-tanda konflik menyebar
lebih luas dari wilayah Ukraina.
Emas masih kesulitan menanjak lebih jauh karena kondisi permintaan
yang masih lesu. Permintaan fisik di Asia, yang biasanya memberi
topangan ke harga, belum datang lagi karena kejatuhan harga kemarin
belum mampu mengangkat minat beli. Sepertinya banyak yang masih menunggu
harga jatuh lebih dalam. Permintaan masih rendah di China karena
depresiasi yuan membuat emas menjadi lebih mahal. Renminbi jatuh ke
level terendah dalam 16 bulan atas dollar. Juga mencerminkan masih
rendahnya minat beli, cadangan emas di SPDR Gold Trust tetap di 792,14
metrik ton, terendah sejak 28 Januari.
Dalam perdagangan hari ini, emas naik 0,1% ke 1286,76. Emas masih
bertahan di atas support $1275. Namun kondisi bullish baru terlihat bila
harga sudah menembus level psikologis $1300. Bila akhirnya jatuh ke
bawah support itu, harga terancam ke $1265.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar