Dollar melanjutkan koreksinya hari ini menyusul penurunan yield
obligasi AS di tengah ekspektasi kebijakan moneter the Fed tidak akan
berubah dalam waktu dekat. Sedangkan euro kesulitan menanjak, masih
tertekan karena isu pelonggaran ECB.
Yield obligasi tenor 10 tahun diperdagangkan di 2,44%, turun 3 bps
dari kemarin, setelah menyentuh 2,402%, terendah sejak Juni. Penurunan
yield obligasi AS ini tidak lepas dari pandangan di pasar bahwa kecil
kemungkinan the Fed bisa mengubah kebijakan tahun ini. Para pejabat the
Fed akhir-akhir ini mengindikasikan belum perlunya menyesuaikan
kebijakan. Presiden the Fed distrik Atlanta Dennis Lockhart mengatakan
pihaknya tidak terburu-buru mengakhiri kebijakan longgar.
Rendahnya yield obligasi mengurangi minat atas dollar, yang sudah
menguat selama tiga minggu berturut-turut. Penguatan itu sendiri lebih
didorong oleh kejatuhan euro karena pernyataan dovish ECB. Memang, data
ekonomi AS yang bagus berpengaruh pada performanya. Tapi dorongan itu
tidak mampu bertahan karena pasar sadar perbaikan kondisi ekonomi belum
diikuti oleh penyesuaian kebijakan dari the Fed.
Apalagi semalam ada data yang menunjukkan PDB AS kuartal pertama
direvisi turun menjadi kontraksi 1,0%, lebih buruk dari prediksi 0,5%.
Sebelum direvisi, angkanya tumbuh 0,1%. Pasar sudah tahu bahwa kinerja
ekonomi selama periode itu buruk. Tapi data itu mengukuhkan kebijakan
longgar masih berjalan lama. Alhasil, dollar kini terkoreksi, terutama
terhadap yen. Beberapa data malam nanti adalag PCE, personal income
& spending, dan Chiacago PMI. Dua pejabat the Fed, yaitu Jefffey
Lacker dan John Williams akan berpidato.
Indeks dollar melemah 0,2% ke 80,47 setelah koreksi 0,2% kemarin.
Indeks ini kembali gagal ditutup di atas resistance 80,50. Fase koreksi
semakin berjalan bila ditutup di bawah 80,30 untuk menuju 80,00.
Terhadap yen, dollar melemah 0,3% dan menembus support 101,50. Penutupan
di bawah itu menjadi bearish continuation dengan target 101,00. Kondisi
bullish terlihat bila ditutup di atas 102. Atas franc, dollar
diperdagangkan di 0,8973, setelah menyentuh level tertinggi dalam tiga
bulan dua hari lalu. Tapi RSI (14) bergerak turun dari 70 ke 69,
indikasi koreksi. Koreksi terkonfirmasi bila ditutup di bawah 0,8940.
Tapi kondisi bullish terjaga selama tidak jatuh ke bawah 0,8880.
Sementara itu, euro masih belum mampu memanfaatkan momentum koreksi
dollar, tertahan oleh isu pelonggaran ECB. Meski kondisinya sudah jenuh
jual dan berusaha untuk rebound, upayanya masih terhambat karena
bayang-bayang ECB bakal memangkas rate minggu depan. Euro bertengger di
$1,3600, setelah menyentuh $1,3580 ata terendah sejak 13 Februari. Fase
reversal terjaga bila ditutup di atas $1,3630, untuk lanjut menuju
$1,3660. Sedangkan support di $1,3550.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar