Dollar berhasil menyentuh level tertinggi dalam delapan minggu berkat
data ekonomi AS yang mengindikasikan stabilnya pemulihan. Sedangkan
euro kesulitan menanjak di tengah prospek pelonggaran ECB. Minimnya
katalis hari ini membuat pergerakan terbatas.
Dollar mendapat dorongan data serangkaian data, seperti durable goods
orders yang menunjukkan kenaikan 0,8% selama April, di atas prediksi
0,7%. Sayangnya, orders barang modal anjlok 1,2%, lebih buruk dari
prediksi 0,3%. Indeks PMI sektor jasa AS naik ke 58,4 di Mei dari 55,0
di April. Sedangkan sentimen konsumen naik ke 83 di Mei dari 81,7 di
April. Data perumahan juga mengindikasikan perbaikan.
Secara garis besar, sebagian besar data itu bagus dan membuktikan
pemulihan ekonomi AS masih berjalan.
Namun semua itu dipandang belum
bisa mengubah prospek kebijakan moneter the Fed yang masih tetap longgar
untuk waktu yang lama. Diperlukan perubahan ekonomi yang signifikan
agar bisa mengubah prospek itu. Kondisi inilah yang mulai membatasi laju
dollar. Lagi pula, penguatan greenback selama ini lebih didorong oleh
kejatuhan euro.
Semakin membatasi laju dollar adalah tidak adanya even penting
terjadwal di AS malam nanti. Bahkan tidak tertutup kemungkinan adanya
potensi koreksi kecil. Indeks dollar stabil di 80,37 hari ini setelah
menguat 0,3% kemarin dengan sempat menyentuh resistance 80,50.
Sedangkan support di 80,00 tapi kondisi bullish terjaga selama tidak
jatuh ke bawah 79,80. Terhadap yen, dollar diperdagangkan di 101,90,
masih bergerak dalam range 101,50 dan 102,30. Atas franc, dollar berada
di 0,8965 setelah menguat 0,4% dengan sempat menembus resistance
0,8970.Penutupan di atas itu membuka peluang ke level psikologis 0,9000.
Beralih ke euro, mata uang tunggal Eropa itu gagal melanjutkan
rebound di tengah ekspektasi ECB bakal melonggarkan kebijakan minggu
depan. Tapi masih mampu bertahan di atas support. Euro diperdagangkan di
$1,3633, masih di atas support $1,3600. Penutupan di bawah itu, bisa
membawa euro ke $1,3580-1,3550. Tapi posisinya sudah hampir jenuh jual,
ada potensi rebound. Meski demikian rebound itu sepertinya hanya
sementara nantinya.
Mengenai mata uang lain, sterling diperdagangkan di $1,6810 setelah
melemah 0,2% kemarin dan berada ke bawah support $1,6850. Level itu kini
menjadi resistance dan support baru di $1,6720. Aussie bertengger di
$0,9260 dan untuk bisa kembali bullish, harus ditutup di atas $0,9300.
Sedangkan support di $0,9150.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar