Dollar jatuh ke level terendah dalam enam bulan terakhir di tengah
kesimpangsiuran mengenai propek kebijakan moneter the Fed . Sedangkan
euro berhasil menanjak berkat data yang mengindikasikan perbaikan,
menjelang rapat reguler ECB besok.
Data semalam menunjukkan defisit perdagangan AS menyusut di Maret
berkat ekspor. Sebelumnya, data menunjukkan aktivitas sektor jasa AS
tumbuh. Minggu lalu, laporan memperlihatkan pertumbuhan lapangan kerja
yang pesat. Sejauh ini, data selama Maret dan April mengindikasikan
ekonomi membaik setelah lesu selama dua bulan sebelumnya karena cuaca
buruk. Namun, semua data yang mengesankan itu tidak memberi dorongan
berarti ke dollar.
Meski data ekonomi AS positif, pasar belum yakin perkembangan itu
mendukung prospek kebijakan moneter. Pasar berpandangan kebijakan
akomodatif yang dijalankan the Fed tidak akan berubah dalam waktu dekat,
bahkan tahun ini. Meski sedang melakukan pengurangan stimulus, the Fed
tidak akan menaikan suku bunga setahun ke depan. Berbeda dengan bank
sentral lain, seperti BOE dan RBA, yang mulai berani membicarakan
penyesuaian kebijakan. Sedangkan ECB terlihat masih santai meski inflasi
rendah.
Faktor lain yang menekan dollar adalah turunnya yield obligasi AS,
yang kini berada di level terendah dalam tiga minggu. Fokus pasar yang
paling utama hari ini adalah kesaksian ketua the Fed Janet Yellen di
hadapan Kongres. Pasar ingin mengetahui apa tanggapan Yellen mengenai
kondisi ekonomi terkini, terutama soal kondisi lapangan kerja. Untuk
saat ini, pasar memperkirakan Yellen hanya akan mengulang bahasa yang
sama, kebijakan akomodatif tetap berjalan.
Indeks dollar berada di 79,17 setelah anjlok 0,7% kemarin sampai ke
79,07 atau terendah sejak Oktober 2013. Dengan kejatuhan itu, indeks
sudah menembus support 79,30, yang kini menjadi resistance. Support baru
ada di 78,90. Terhadap yen, dollar melemah 0,2% ke 101,60 setelah
anjlok 0,8% kemarin. Dollar sudah tembus support 101,50, bila ditutup di
bawah itu, kemungkinan bergerak menuju 101,30. Atas franc, dollar
diperdagangkan di 0,8740 setelah jatuh 0,7% kemarin ke level terendah
dalam dua bulan. Kini support ada di 0,8700 dan resistance di 0,8780.
Euro reli ke level tertinggi dalam dua bulan menyusul data PMI sektor
jasa kawasan blok mata uang itu yang mengindikasikan perbaikan prospek
ekonomi. Euro diperdagangkan di $1,3923, setelah menyentuh high di
$1,3948. Euro sedang mengarah level high 13 Maret di $1,3964, bila
ditembus akan bergerak menuju $1,3980. Sedangkan support di $1,3885.
Sementara itu, sterling berhasil menyentuh level tertinggi dalam 5 tahun
$1,6995, selangkah lagi ke $1,70.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar