Emas kembali melanjutkan kenaikannya hari ini di Asia ditengah
meningkatnya ketegangan di Ukraina, mendorong permintaan safe haven.
Sepanjang tahun ini, logam mulia tersebut telah mencatatlan kenaikan sekitar 9,1%, meski di saat kebijakan tapering the Fed.
Konflik geopolitik di Ukraina menjadi motor penggerak kenaikan emas
sepanjang tahun tahun ini. Ukraina sedang alami minggu paling berdarah
sejak dimulainya pemberontakan, mempersempit ruang untuk upaya damai.
Pertarungan sengit menjatuhkan korban baik dari Ukraina maupun separatis
pro-Rusia. Di saat upaya diplomasi menemui jalan buntu, beberapa
petinggi Eropa bersiap menghadapi situasi terburuk, yaitu konfrontasi
militer. Presiden Perancis Francois Hollande memperingatkan adanya
ancaman perang saudara di Ukraina. Untuk jangka pendek, konflik tersebut
menjadi sentimen positif buat emas dan mendorong permintaan safe haven.
Namun, kenaikan emas ini tidak dibarengi dengan minat investasi.
Cadangan emas di SPDR Gold Trust, reksa dana berbasis emas terbesar di
dunia, masih bertahan di 782,85 metric ton, terendah sejak Januari 2009.
Fokus pasar yang paling utama hari ini adalah kesaksian ketua the Fed
Janet Yellen di hadapan Kongres. Pasar ingin mengetahui apa tanggapan
Yellen mengenai kondisi ekonomi terkini, terutama soal kondisi lapangan
kerja.
Dari sisi teknikal, harga masih bergerak di atas support $1.304,
indikasi trend jangka pendek masih bullish. Harga terlihat akan kembali
menguji resistance terdekatnya di $1.315,54. Jika ditembus, maka
penguatan selanjutnya akan fokus di kisaran $1.320 – $1.328. Sedangkan
sinyal negatif akan muncul jika harga ditutup di bawah $1.304.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar