Euro konsolidasi hari ini setelah mengalami keterpurukan selama dua
minggu karena ekspektasi ECB bakal melonggarkan kebijakan dalam waktu
dekat. Isu pelonggaran inilah yang membuat posisi euro masih bearish.
Pelaku pasar kini menunggu data sebelum memutuskan ke mana membawa euro.
Euro anjlok 2% selama dua minggu menyusul pernyataan para pejabat ECB
mengenai kemungkinan melonggaran kebijakan dalam rapat bulan depan
untuk mengatasi inflasi rendah. Sang presiden Mario Draghi, wakil Vito
Constancio dan anggota dewan lainnya mengungkapkan serangkaian opsi yang
bisa diambil. Terakhir Peter Praet merekomendasikan memangkas suku
bunga acuan ke 0,15% dan bunga simpanan ke -0,1%.
Ekonom dari BNP Paribas, Goldman Sachs sampai RBS memprediksikan
Mario Draghi Dkk akan memangkas suku bunganya. Tapi para ekonom juga
memperkirakan bila bertindak, ECB kemungkinan mengeluarkan serangkaian
kebijakan, tidak hanya sekedar pemangkasan. Lima sumber senior
mengatakan ke Reuters bahwa ECB sedang mempersiapkan serangkaian
kebijakan untuk rapat 5 Juni nanti, termasuk memangkas semua bunga dan
langkah lain untuk mendorong kredit UKM.
Untuk mengukur prospek pemangkasan suku bunga, pasar akan mencermati
data indeks PMI Eropa yang akan diumumkan Kamis. Memang angka indeks PMI
sudah kembali ke 50, yang berarti pertumbuhan. Tapi rendahnya inflasi
menimbulkan kecemasan akan ancaman deflasi. Oleh karena itu, pasar
ingin melihat komponen yaitu sub-indeks harga input dan output, untuk
menilai kondisi inflasi di kawasan.
Euro diperdagangkan di $1,3700 setelah jatuh sampai $1,3644 minggu
lalu, terendah dalam tiga bulan. Meski berhasil rebound, posisi euro
maish rawan guncangan. Untuk saat ini, euro dalam kisaran $1,3670 dan
$1,3730. Jatuh ke bawah $1,3670, euro terancam ke $1,3640. Bila ditutup
di atas $1,3730, euro berpeluang ke $1,3770, tapi kondisi bullish baru
bisa diraih di atas $1,3800. Atas yen, euro bertengger di 139,15, dekat
level terendah sejak 27 Februari 138,72. Bila support 138,60 ditembus,
euro terancam ke 138,20. Ke atas, resistance ada di 139,50.
Dollar juga terjebak dalam range sempit menyusul data yang beragam
dan ketidakjelasan prospek kebijakan moneter the Fed. Housing starts
tumbuh 13,2% di April, jauh di atas ptrediksi 3,6%. Tapi data sentimen
konsumen mengecewakan. Pergerakan dollar minggu ini akan dipengaruhi
oleh FOMC Minutes, yang akan diumumkan Rabu. Beberapa pejabat the Fed
juga berpidato minggu ini, di antara sang ketua Janet Yellen.
Indeks dollar stabil di 80,04, bergerak di 80 untuk tiga sesi
berturut-turut. Indeks itu mencapai peak-nya di 80,37 minggu lalu, dan
kini bergerak di rentang 79,80 dan 80,30. Terhadap yen, dollar berada
di101,54 setelah jatuh ke 101,28 minggu lalu. Atas franc, dollar melemah
0,1% ke 0,8913, bergerak di rentang 0,8880 dan 0,8950.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar