BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Jumat, 16 Mei 2014

Pertumbuhan Lesu, ECB Makin Didesak Bertindak

Pemulihan ekonomi di zona euro gagal meraih momentum setelah Perancis stagnan dan terjadi kontraksi di Italia dan Belanda. Pertumbuhan yang rendah menambah desakan agar ECB segera bertindak.
ECB
PDB zona euro hanya tumbuh 0,2% di kuartal pertama, separuh dari proyeksi, menurut laporan Eurostat kemarin.  Secara tahunan, PDB di periode itu tumbuh 0,9%, di bawah prediksi 1,1%. Jerman, ekonomi terbesar Eropa, tumbuh 0,8% per kuartal dan 2,5% per tahun. Tapi itu tidak cukup untuk menutupi kelesuan yang ada di negara lain, seperti Italia yang kontraksi 0,1% per kuartal dan hanya tumbuh dan Perancis yang stagnan. Di Belanda, kondisi lebih parah setelah kontraksi 1,4%, terbesar di zona euro.

Eurostat juga mengumumkan tingkat pengangguran di blok mata uang itu 11,8% di Maret, dekat rekor 12%. Sedangkan inflasi 0,7% di April, naik dari 0,5% di Maret tapi tetap jauh di bawah target ECB 2%. Semua data itu mengindikasikan pemulihan ekonomi di zona euro masih memprihatinkan, dan banyak kalangan mengimbau ECB untuk mengambil tindakan menyelamatkannya.

Banyak kalangan yang berharap ECB akan melonggarkan kebijakan dalam rapat Juni nanti. Ekonom dari BNP Paribas, Goldman Sachs sampai RBS memprediksikan Mario Draghi Dkk akan memangkas suku bunganya. Tapi para ekonom juga memperkirakan bila bertindak, ECB kemungkinan mengeluarkan serangkaian kebijakan, tidak hanya sekedar pemangkasan. Opsi yang tersedia adalah bunga simpanan negatif dan pinjaman murah.

Dalam pidatonya kemarin, Wakil Presiden ECB Vitor Constancio mengatakan pihaknya siap melonggarkan kebijakan untuk menyelamatkan euro dari inflasi rendah. “Kami siap bertindak bila diperlukan dan membuka pelonggaran,” katanya dalam pidato di Berlin. Sedangkan pejabat lain, anggota dewan Yves Mersch mengatakan pihaknya punya banyak opsi dalam rapat nanti termasuk bunga simpanan negatif.

Tidak ada komentar: