BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Rabu, 28 Mei 2014

Jatuh 3 Minggu, EUR/USD Sudah Oversold?

EUR/USD tetap kesulitan lepas dari jeratan bearish, dengan isu pelonggaran ECB masih membebaninya.

Posisinya masih dekat level terendah dalam dua bulan dan bergerak di bawah MA 200. Kejatuhan yang sudah dalam membuka peluang untuk rebound, meski tren belum bisa berubah.
Euro note 7
Euro terus tertekan di tengah prospek ECB bakal melonggarkan kebijakannya minggu depan. Para pejabatnya Dua hari lalu, sang presiden Mario Draghi mengatakan pihaknya harus mewaspadai ancaman deflasi, dan langkah pre-emptif mungkin bisa dilakukan, seperti pembelian obligasi. Pernyataan itu memperkuat ekspektasi ECB tidak hanya akan memangkas suku bunga, tapi mengeluarkan kebijakan lainnya, bahkan yang mungkin non konvensional.

Euro terus melemah sejak Draghi bulan lalu mengumumkan sinyal bakal melonggarkan kebijakan. Euro sudah melemah selama tiga minggu, kini memasuki minggu keempat, bila terus berlanjut. Isu pelonggaran terus menekan performa mata uang tunggal Eropa itu. Tapi, hampir semua pejabat ECB menyebutkan adanya pelonggaran dalam rapat nanti.

Jadi pada dasarnya, prospek pelonggaran sudah terfaktorkan di pasar. Dengan kata lain, pasar sudah menyerap berita itu. Dengan kejatuhan euro yang sudah lumayan dalam, perlu diwaspadai adanya rebound.

Meski demikian, bukan berarti rebound itu bisa langsung menjadi tren baru. Arah euro bergantung pada seberapa dovish ECB nantinya.

Sedangkan dollar terangkat oleh data ekonomi AS, seperti durable goods orders yang menunjukkan kenaikan 0,8% selama April, di atas prediksi 0,7%. Indeks PMI sektor jasa AS naik ke 58,4 di Mei dari 55,0 di April. Sedangkan sentimen konsumen naik ke 83 di Mei dari 81,7 di April. Data perumahan juga mengindikasikan perbaikan. Secara garis besar, sebagian besar data itu bagus dan membuktikan pemulihan ekonomi AS masih berjalan. Namun semua itu dipandang belum bisa mengubah prospek kebijakan moneter the Fed yang masih tetap longgar untuk waktu yang lama.

Untuk besok, ada revisi data PDB AS kuartal pertama, yang diperkirakan ada perubahan dari 0,1% menjadi -0,5%. Itu berarti PDB mengalami kontraksi. Data yang buruk bisa menjadi alasan untuk mengkoreksi dollar yang terus menguat selama ini.

Secara teknikal, posisi masih di bawah MA 200, yang berarti masih dalam kondisi bearish. Tapi RSI (14) sudah berada di 29, di bawah 30 yang menandakan titik oversold. Stochastic (14,3,3) berada di 5, di bawah 20 yang juga berarti oversold. MACD (12,26,9) masih berada di area negatif, tapi sudah mendekati bottom.  Support berada di $1,3600, bila ditutup di bawah itu, pair ini akan bergerak menuju $1,3580-$1,3550. Tapi ada peluang rebound di sana. Sebaliknya, bila mampu ditutup di atas MA 200 dan $1,3660, pair ini bisa bergerak menuju $1,3700.

Tidak ada komentar: