BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Rabu, 28 Mei 2014

Risk Appetite, Emas Anjlok

Emas anjlok 2% kemarin setelah indeks S&P 500 meraih rekor tertingginya, mendorong risk appetite. Meredanya konflik di Ukraina serta turunnya import China ke Hong Kong turut memperberat sentimen. 

Naiknya bursa saham Wall Street, dimana indeks S$P 500 mencapai rekor ke 1.911,611 berkat aktifitas merger serta perkiraan pemangkasan suku bunga ECB, memicu investor melirik bursa saham. Perkiraan pemangkasan suku bunga ECB muncul setelah komentar presiden ECB, Mario Draghi yang mengatakan pihaknya harus mewaspadai ancaman deflasi, dan langkah pre-emptif mungkin bisa dilakukan. Pernyataan itu memperkuat ekspektasi ECB tidak hanya akan memangkas suku bunga, tapi mengeluarkan kebijakan lainnya, bahkan yang mungkin non konvensional.
 

Risk appetite juga didorong oleh data durable good AS yang naik 0,8% selama April, di atas prediksi 0,7% serta sentimen konsumen yang naik ke 83 di Mei dari 81,7 di April. Ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan AS, mengurangi minat beli safe haven.
 

Meredanya ketegangan di Ukraina pasaca militer Ukraina mampu meredam separatis pro-Rusia juga mengikis minat beli safe haven emas. Sentimen kemudian diperparah oleh berita yang menyebutkan impor China dari Hong Kong turun ke level terendah 14-bulan menjadi 67,040 ton di  bulan April, dari 85,128 ton di bulan Maret.
 

Dari sisi terknikal, penembusan support $1268 telah mengkofirmasi bearish continuation, dengan target penurunan selanjutnya berada di kisaram $1251 (Fibonacci expansion 100%). Sementara itu, sinyal positif hanya bisa didapat jika harga kembali bergerak di atas resistance $1268 – $1274. 

Rekomendasi


Gold

Tidak ada komentar: