Dollar terkoreksi ke level terendah dalam dua minggu menyusul hasil
rapat the Fed yang menegaskan kebijakan akomodatif masih berjalan,
mengindikasikan tidak ada rencana kenaikan suku bunga lebih cepat.
The Fed memangkas program pembelian obligasinya sebesar $10 miliar
menjadi $35 miliar per bulan, mencerminkan konsistensi normalisasi
kebijakan seiring pemulihan ekonomi AS. Perhatian kemudian tersorot
pada jumpa pers oleh sang Ketua Janet Yellen dan proyeksi ekonomi
terbaru. Dalam jumpa pers, Yellen mengakui adanya perkembangan dalam
ekonomi. Tapi the Fed memangkas proyeksi PDB tahun ini hanya sedikit di
atas 2%, dengan alasan dampak resesi belum sepenuhnya hilang.
The Fed melihat tingkat pengangguran masih tinggi meski pertumbuhan
lapangan kerja pesat akhir-akhir ini. Selain itu, tingkat inflasi masih
di bawah target. Oleh karena itu, kebijakan akomodatif tetap berlaku
meski setelah program pembelian obligasi berakhir. Di saat yang sama,
the Fed memproyeksikan suku bunga baru bisa naik pada 2015 dan 2016,
tapi memangkas target rate jangka panjang. Lewat hasil itu
mengindikasikan bahwa the Fed tidak terburu-buru memperketat kebijakan.
Hasil rapat ini mengecewakan pasar karena ternyata the Fed tidak
se-hawkish yang diperkirakan. Pasar sempat berharap the Fed mau menyebut
waktu kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan, mengingat
adanya pemulihan yang pesat dan kenaikan inflasi. Tapi, the Fed masih
bersikap hati-hati dalam menyampaikan proyeksinya. Alhasil, yield
obligasi AS turun ke bawah 2,6%, memberi tekanan ke dollar.
Indeks dollar berada di 80,40 setelah jatuh 0,7% kemarin. Support
kini ada di 80,30, kejatuhan ke bawah itu mengkonfirmasi kondisi bearish
dengan target selanjutnya di 80,00. Terhadap yen, dollar stabil di
101,90, dan bearish continuation terbentuk bila ditutup di bawah 101,50
dengan target selanjutnya di 101,00. Atas franc, dollar diperdagangkan
di 0,8960 setelah anjlok 0,7% kemarin. Penutupan di bawah 0,8940
membentuk bearish continuation dengan target selanjutnya 0,8920-0,8900.
Di tengah koreksi dollar, sterling berhasil memantapkan posisinya
dekat level tertinggi dalam lima tahun. Sterling mempertahankan trennya
ditengah keunggulan kebijakan moneter. Data penjualan ritel Inggris hari
ini mungkin bisa mempengaruhi pergerakannya. Sterling diperdagangkan
di $1,6994 setelah menyentuh $1,7000 kemarin. Target selanjutnya adalah
$1,7030-1,7050, tapi bila ditutup di bawah $1,6900, sterling terancam ke
$1,6850. Kondisi bearish terbentuk bila ditutup di bawah itu.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar