Saham Asia bergerak positif hari ini menyusul laju Wall Street
setelah the Fed menyampaikan pernyataan yang optimis soal ekonomi AS dan
berkomitmen menjaga kebijakan akomodatif.
Indeks Nikkei mencatat lonjakan 1,6% ke level tertingginya dalam 4,5
bulan hari ini, setelah hasil rapat the Fed memberi kepercayaan investor
bertambah karena kondisi ekonomi AS yang membaik dan komitmen akan
kebijakan pelonggaran moneter.
Indeks Nikkei ditutup menguat 245,36 poin, atau 1,62%, ke posisi
15.361,16, tertinggi sejak 29 Januari. Sedangkan indeks Topix menguat
1,6% menjadi 1.269,04.
Di Korsel, lonjakan yang sempat dialaminya pada awal pembukaan, harus
terpangkas di akhir perdagangan karena kekhawatiran akan prospek
pendapatan perkuartal Samsung Electronics. Awan hitam Samsung
Electronics ini mengimbangi sentimen positif dari sikap akomodatif
Federal Reserve dalam kebijakan moneter.
Indeks Kospi ditutup naik 2,54 poin, atau 0,13%, ke posisi 1.992,03.
Sementara itu, indeks Hang Seng melanjutkan penurunannya dalam empat
sesi perdagangan beruntun.
Jatuhnya indeks dkarena merosotnya saham
China dimana berlanjutnya IPO mengalihkan dana dari saham-saham yang
sudah terdaftar.
Indeks Hang Seng ditutup turun 13,99 poin, atau 0,06%, ke posisi
23.167,73. Sedangkan indeks H-shares turun 0,9%. Indeks Shanghai jatuh
1,6% dan ditutup dibawah moving average 100 harian.
Saham-saham properti menjadi penyumbang terbesar penurunan
memperpanjang penurunan dari hari sebelumnya setelah harga perumahan di
Mei yang mengecewakan.
China Resources Land tersungkur 3%. Sedangkan China Overseas Land & Investment melemah 2,6%.
Begitu juga dengan saham asuransi China yang melemah, China Life
Insurance, Ping An Insurance, China
Pacific Insurance Group turun lebih
dari 1%, kesemuanya ini yang menyeret indeks H-shares.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar