Dollar masih
labil, terlihat rentan melanjutkan koreksi setelah data ekonomi AS yang
beragam, meski ada pejabat the Fed yang menyampaikan pernyataan yang
hawkish. Sedangkan sterling memantapkan posisinya dekat level tertinggi
dalam lima tahun setelah BOE memperketat aturan KPR.
Data semalam seperti initial jobless claims keluar sesuai prediksi,
tapi pembelanjan konsumen mengecewakan. Initial jobless claims turun
2000 menjadi 312.000 minggu lalu. Pembelanjaan konsumen tumbuh 0,2% di
Mei, di bawah prediksi 0,4%. Pertumbuhan rendah ini mengurangi semangat
pasar untuk mengangkat dollar. Data ini datang setelah angka PDB yang
direvisi turun tajam, yang mendukung perlunya kebijakan akomodatif.
Dollar tak banyak gerak meski Presiden the Fed distrik St. Louis
James Bullard menyampaikan pernyataan yang hawkish. Ia mengatakan ada
kemungkinan suku bunga bisa naik pada kuartal pertama 2015.
Menurutnya,
hal itu bisa terjadi bila tingkat pengangguran turun ke bawah 6% dan
inflasi di atas 2%. Pasar sepertinya belum yakin dengan prospek itu
mengingat pertumbuhan yang kontraksi tajam di kuartal pertama.
Pada dasarnya indeks dollar sedang dalam fase koreksi setelah
menyentuh level tertinggi dalam empat bulan awal Juni. Tidak ada even
penting terjadwal di AS malam nanti, memperbesar kemungkinan fase
koreksi berlanjut. Indeks dollar melemah 0,1% ke 80,20 hari ini, semakin
mendekati support 80,00. Indeks ini sudah menembus 38,2% retracement
dari penguatan 8 Mei-5 Juni. Bila ditutup di bawah support, indeks ini
bisa menuju 50%-nya ke 79,95. Terhadap yen, dollar melemah 0,2% ke
101,48, menembus support 110,50.
Penutupan di bawah itu membuka peluang
menuju 101,20. Atas franc, dollar diperdagangkan di 0,8930, sedang
menuju support 0,8900.
Di saat greenback lesu, sterling berhasil reli menyusul keputusan
BOE mengumumkan langkah untuk meredam sektor perumahan dengan
memperketat aturan KPR. Kemarin, sang gubernur Mark Carney mengatakan
pihaknya belum perlu menggunakan alat suku bunga untuk meredam laju
harga perumahan, tapi masih ada opsi lain yang dapat ditempuh. Meski
demikian pasar menyambut langkah ini karena tidak mengubah prospek BOE
bakal berpeluang menjadi bank sentral pertama yang menaikkan suku bunga.
Untuk hari ini, pasar akan melihat apakah angka PDB kuartal pertama
Inggris akan direvisi. Menurut prediksi, PDB tetap tumbuh 0,8% per
kuartal dan 3,1% per tahun. Revisi turun bisa memicu koreksi pada
sterling, sedangkan revisi naik menjaga momentum bullish-nya. Namun,
dengan penguatan yang sudah tajam, pergerakan ke atas mungkin mulai
mentok. Sterling diperdagangkan di $1,7035, setelah mendekati resistance
$1,7060. Ditutup di atas itu, target selanjutnya ke $1,7090-1,7100.
Sedangkan support di $1,6970, tapi kondisi bullish terjaga selama tidak
jatuh ke bawah $1,6900.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar