BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Jumat, 27 Juni 2014

Inflasi Jepang Naik Tajam, Pengangguran Turun

Inflasi Jepang mencapai level tertinggi dalam tiga dekade terakhir, di tengah upaya pemerintah melepaskan ekonomi dari jeratan deflasi. Namun kenaikan masih didorong oleh kenaikan pajak penjualan.
Japan Economy
Inflasi inti naik 3,4% selama Mei dari tahun lalu, tertinggi dalam 32 tahun, menurut data dari pemerintah hari ini, dari 2,3% di bulan sebelumnya.

Kenaikan itu sesuai prediksi dan lebih didorong oleh kenaikan pajak penjualan pada April. Sedangkan inflasi keseluruhan (headline inflation) naik 3,7% dari 3,4%. Semua angka itu semakin di jauh target BOJ 2%. 

Ini merupakan kenaikan inflasi untuk 12 bulan berturut-turut.

BOJ dan pemerintah memang melalukan berbagai tindakan untuk mengentaskan deflasi, termasuk menambah jumlah uang beredar. BOJ mencanangkan program stimulus senilai 70 triliun dalam rangka mencapai target inflasi 2%. Para pembuat kebijakan berharap ketika harga mulai naik, konsumen dan bisnis mulai tergerak untuk berbelanja dan tidak menunda pembelanjaan lagi.

Pemerintah menaikkan pajak penjualan dari 5% ke 8% pada April lalu. kenaikan pertama dalam 17 tahun itu dilakukan di saat Jepang menghadapi kenaikan biaya jaminan soal karena bertambahnya populasi lansia. Di saat yang sama, negara itu sedang berusaha mengendalikan utang, yang mencapai 230% PDB, tertinggi di antara negara maju. Kenaikan pajak itu diharapkan dapat mengurangi beban finansial pemerintah.

Data lainnya menunjukkan tingkat pengangguran turun 0,1% ke 3,5% di Mei, terendah dalam 17 tahun.

Rasio lowongan terhadap pencari kerja (job-to-applicant) berada di 1,09 atau tertinggi dalam dua dekade.

Tidak ada komentar: