BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Rabu, 04 Juni 2014

Ekonomi Australia Tumbuh Pesat

Ekonomi Australia mencatat pertumbuhan  terpesatnya dalam dua tahun berkat geliat ekspor dan perumahan. Namun banyak kalangan yang pesimis performa seperti ini bisa bertahan di kuartal-kuartal mendatang.
Australian Flag
Menurut laporan hari ini, PDB tumbuh 3,5% selama kuartal pertama dari periode sama tahun lalu. Angka itu lebih tinggi dari prediksi 3,2% dan yang tertinggi sejak 2012. Secara per kuartal, PDB tumbuh 1,1%, di atas prediksi 0,9%. Performa ini disumbang oleh kinerja ekspor yang mengesankan, di mana tumbuh 4,8% di periode itu, menambah sekutar 1,1% pada PDB. Pertumbuhan juga mendapat konstribusi dari sektor perumahan, yang meningkat 4,7% di kuartal pertama.

Meski mengesankan, laporan ini tidak menimbulkan optimisme akan prospek ekonomi ke depan. Menteri Keuangan Joe Hockey menyambut baik kinerja pertumbuhan terbaru ini, namun komposisinya masih mencerminkan tantangan dalam ekonomi. “Sektor pertambangan akan selalu menjadi kontributor terbesar PDB, tapi itu harus datang dari produksi dan ekspor, bukan konstruksi dan investasinya,” katanya.

Para ekonom juga mengatakan meski awal yang pesat, ada tanda-tanda ekonomi Australia bakal menuju perlambatan di pertengahan tahun ini. Ekonomi Australia dirundung oleh lesunya investasi pertambangan, yang selama ini menjadi mesin pertumbuhan. Ada kekhawatiran soal penghematan anggaran pemerintah yang bisa menghambat pembelanjaan konsumen.

Bulan lalu, Pemerintah mengumumkan APBN 2014-2015 yang mencakup pemotongan beberapa item. Pemerintah memangkas anggaran belanja, serta berencana menaikkan pajak penghasilan dan menghapus 16.500 lapangan kerja publik. Pemerintah juga mengumumkan rencana memangkas tunjangan kesehatan dan menaikkan usia pensiun.

Oleh karena itu, para ekonom memperkirakan pertumbuhan akan kembali ke bawah tren di kuartal berikutnya. Ada proyeksi yang menyebutkan PDB akan hanya tumbuh 0,5% di kuartal kedua. Bahkan Goldman Sachs memproyeksikan RBA bakal memangkas suku bunganya 25 bps dalam rapat September untuk membantu ekonomi.

Tidak ada komentar: