Nikkei
Indeks Nikkei catat penurunan akhir pekan lalu dengan
merosot hampir 1,5%. Tekanan dialami buruknya data ekonomi AS yang buruk
dan penguatan yen yang membuat saham ekspor terbebani. Indeks yang
sempat menguat diawal perdagangan dan bergerak turun pada pertengahan
sesi, meski merosot pelaku pasar tidak begitu panik. Indeks Nikkei
ditutup jatuh 213,49 poin, atau 1,39%, ke posisi 15.095,00, merupakan
persentase penurunan terbesar dalam enam pekan.
Indeks Nikkei masih berfluktuasi. Apresiasi yen dan
performa Wall Street yang kurang meyakinkan menjadi faktor koreksi. Saat
ini indeks masih mampu bertahan di atas 15.000 dalam pekan ini, perlu
diwaspadai adanya koreksi lebih dalam pasca reli indeks belakangan ini.
Tutup di bawah 15.000, tren bearish jangka pendek dengan target 14.800.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi ditutup melemah dalam perdagangan akhir
pekan lalu menyusul buruknya data ekonomi AS, sehingga memicu aksi jual
asing. Kekhawatiran investor terhadap kenaikan suku bunga the Fed di
semester pertama tahun depan, yang dilontarkan salah satu pejabat the
Fed, James Bullard. Indeks Kospi ditutup turun 6,54 poin, atau 0,33%, ke
posisi 1.988,51. Samsung Electronis jatuh 1,06%. SK Hynix merosot
2,56%.
Fluktuasi indeks Kospi dengan masuk dan keluar zona
merah diperkirakan masih terjadi. Data terbaru Korsel menunjukkan bisnis
manufaktur di kuartal ketiga turun menjadi 103 dibandingkan sebelumnya
111.
Sementara pergerakan won kini diperdagangan menguat dengan berada
di level tertingginya dalam enam tahun terhadap dollar.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng ditutup menguat kendati terbatas pada
Jumat lalu. Jatuhnya saham asuransi memberatkan laju indeks. Ping An
Insurance Group Co of China melemah 0,8%. China Life Insurance
kehilangan 0,5%.
Sementara saham Want Want China Holdings menguat 2,4%,
tertingginya dalam satu bulan. Indeks Hang
Seng ditutup naik 23,69 poin,
atau 0,10% ke 23.221,52.
Potensi rebound indeks Hang Seng yang sempat terjadi
akhir pekan lalu, dalam perdagangan kali ini diperkirakan akan
mengalami hambatan, bersamaan dengan bervariasinya pergerakan bursa
utama Asia.
Terbatasnya laju indeks masih diselimuti meningkatnya
ketegangan di Irak. Disamping itu tren penguatan saham AS telah mencapai
valuasi yang tinggi, terutama karena indeks utamanya sudah mencetak
rekor beberapa kali. Investor juga tertuju serangkaian data penting
pekan ini, termasuk non farm payroll AS.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar