ECB perlu
mempertimbangkan Quantitative Easing (QE) bila inflasi di zona euro
terus rendah dalam jangka panjang. Ekonomi dan inflasi di blok mata uang
itu bisa dirangsang melalui pembelian obligasi dan aset finansial
lainnya.
Hal
itu disampaikan oleh IMF dalam laporannya mengenai zona euro.
IMF
melihat kondisi pemulihan di sana masihlah lemah, dan satu satu yang
menjadi kekhawatiran adalah inflasinya yang rendah. “Bila inflasi
terus-menerus rendah, maka kami berharap ECB mengambil tindakan agresif
dengan membeli obligasi pemerintah, kata Direktur Pelaksana IMF
Christine Lagarde. Maksudnya terus menerus rendah adalah harga tetap
jauh di bawah target meski upaya sudah dilakukan untuk mendorongnya.
Dalam laporan itu, IMF mengatakan Bila ECB mulai melakukan
intervensi, sebaiknya fokus pada obligasi pemerintah, tapi pembelian
harus proporsional dengan ukuran ekonomi suatu negara. Itu berbeda
dengan program sebelumnya, di mana ECB hanya membeli obligasi pemerintah
yang sedang krisis, seperti Yunani, Portugal dan Italia, dan rencana
yang ingin dijalankan yaitu membeli sekuritas beragun aset (Asset-Backed
Securities). Menurut IMF, pembelian obligasi bisa mengangkat
kepercayaan, memperbaiki neraca korporat dan merangsang kredit
perbankan, yang kemudian berperan mendorong permintaan dan inflasi.
Inflasi di zona euro hanya naik 0,5% per tahun selama Mei, lebih
rendah dari bulan sebelumnya yang 0,7%, jauh di bawah target ECB 2%.
Merespon hal itu, ECB memangkas suku bunganya dan menerapkan bunga
simanan negative. Tapi tidak seperti bank sentral lain, ECB sejauh ini
masih menolak menerapkan program pembelian obligasi karena menganggap
hal itu bertentangan dengan mandatnya. Namun mengatakan siap
melakukannya bila diperlukan.
Secara terpisah, Wakil Presiden ECB Vitor Constancio mengatakan
menampung saran IMF, meski mungkin tidak akan dilakukan secepat yang
diharapkan. Ia mengatakan pihaknya siap menerapkan program pembelian
aset skala besar bila semakin jelas zona euro menghadapi inflasi rendah
dan stagnasi ekonomi jangka panjang. “ECB siap mengerahkan instrumen non
konvesional bila kemungkinan skenario itu terjadi, dengan bentuk
kebijakan yang berbentuk pembelian aset,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar