BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Kamis, 05 Juni 2014

Saham Alami Kenaikan Didukung Oleh Data ISM, Euro Turun Antisipasi Pertemuan ECB

Bursa saham Amerika alami pemulihan dari pembukaannya yang sempat alami penurunan pada hari Rabu kemarin setelah data ekonomi dari sektor jasa Amerika tunjukkan hasil yang cukup baik. Sedangkan bursa saham di Eropa cenderung alami tekanan turun, antisipasi terhadap pertemuan ECB yang akan berlangsung pada hari Kamis ini.
2014-05-06_094157
Data sektor jasa yang tunjukkan hasil yang lebih baik dari yang diperkirakan berikan sentimen positip bagi Wall Street dan kembali berikan kenaikan bagi S&P 500 sehingga membentuk rekor harga tertinggi baru, dimana sebelumnya S&P 500 sempat alami penurunan. Sedangkan yield dari surat hutang jangka waktu 10 tahun Amerika serikat alami kenaikan.

Data Institute for Supply Management tunjukkan bahwa indek sektor jasa Amerika alami kenaikan dari 55,2 pada periode April menjadi 56,3 untuk periode Mei, diatas perkiraan analis, yaitu 55,5. Data indek diatas 50 juga indikasikan bahwa sektor jasa alami ekspansi.

Sebelumnya, data ADP National Employment Report tunjukkan adanya penyerapan tenaga kerja sektor swasta sebesar 179.000 untuk periode Mei, dibawah perkiraannya, yaitu 210.000. Dan ada revisi pengurangan untuk periode April sebesar 5.000.

Data penyerapan tenaga kerja versi pemerintah Amerika akan dirilis pada hari Jum’at besok.

Dow Jones industrial average (.DJI) ditutup dengan alami kenaikan sebesar 15,13 poin atau 0,09 persen menjadi 16.737,47. S&P 500 (.SPX) naik 3,62 poin atau 0,19 persen menjadi 1.927,86 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 17,562 poin atau 0,41 persen menjadi 4.251,642.

Nilai tukar Euro alami tekanan didukung oleh adanya informasi mengenai kebijakan ECB yang akan lakukan pemotongan tingkat suku bunga. Spekulasi mengenai pemotongan tingkat suku bunga semakin meningkat setelah dirilisnya data ekonomi zona-euro yang tunjukkan bahwa ekonomi zona-euro hanya alami pertumbuhan sebesar 0,2 persen pada kuartal pertama tahun ini.

Tidak ada komentar: