Emas menguat
tipis hari ini di tengah penurunan yield obligasi Eropa akibat
pelonggaran kebijakan ECB. Tapi penguatan dollar dan saham menghambat
laju harga.
Yield obligasi Spanyol turun ke 2,6%, di bawah yield AS yang 2,61%.
Menurut Reuters, selisih antara yield Treasury dan obligasi Jerman
menjadi 37 bps, terbesar sejak 2007. Penurunan yield Eropa terjadi
setelah ECB mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan dan bunga simpanan.
Perbedaan kondisi moneter melebarkan selisih yield antara Eropa dan AS.
Sayangnya, dollar berhasil menanjak setelah Presiden the Fed distrik St.
Louis James Bullard yang mengatakan kondisi makroekonomi mulai
mendekati normal. Ia memperkirakan bila performa ekonomi terus bagus di
sisa tahun ini, ada kemungkinan the Fed bisa menaikkan suku bunga lebih
cepat dari perkiraan.
Pemulihan ekonomi AS mengangkat pamor dollar dan saham. Dengan potensi
penguatan dollar dan saham, kebutuhan akan instrumen investasi
alternatif semakin berkurang. Prospek ini bisa menyusutkan minat
investasi pada logam mulia. Meredanya ketegangan antara Rusia dan
Ukraina juga memberikan dampak negatif ke emas.
Dari sisi teknikal, trend jangka pendek masih bullish, namun harga masih
sulit untuk menembus resistance $1257.67. Level tersebut menjadi level
kritikal, dimana jika mampu ditembus, akan mengkonfirmasi kenaikan
menuju kisaran $1265 -$1269. Sementara itu, support emas berada di
kisaran $1245 – $1250.
Trend bullish jangka pendek akan berakhir jika
support tersebut ditembus, dengan potensi penurunan lebih lanjut menuju
kisaran $1234 – $1241.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar