Emas melanjutkan penguatannya hari ini setelah notulen rapat the Fed
menunjukkan para pejabatnya tidak membahas kemungkinan menaikkan suku
bunga.
Minutes dari rapat 29-30 Juni itu menyebutkan para pejabat membahas
bagaimana menjalankan exit strategi, mencerminkan terus berlangsungnya
normalisasi kebijakan. Mereka menegaskan program pembelian obligasi akan
berakhir pada Oktober nanti, namun belum membahas kapan kira-kira bisa
menaikkan suku bunga.
Mereka justru lebih condong menggunakan opsi
kenaikan bunga fasilitas simpanan sebagai alat dalam proses normalisasi.
Hal ini dibaca sebagai indikasi mereka tidak terburu-buru menaikkan
suku bunga acuan.
Dengan prospek kenaikan rate yang masih jauh, hal itu mengangkat
pamor emas. Minutes yang ternyata tidak dovish itu melemahkan dollar,
yang kemudian memberi dorongan ekstra ke logam mulia tersebut. Emas
pernah tertekan karena adanya spekulasi the Fed bisa menaikkan rate
lebih cepat dari perkiraan, mengingat data ekonomi AS yang terus bagus.
Emas juga terangkat oleh di tengah ekspektasi pemerintah India bakal
menurunkan pajak pembelian emas menjadi 6% dari 10%. Pemerintah
diperkirakan bakal mencantumkan tingkat pajak itu dalam RAPBN
terbarunya. Penurunan tersebut dipercaya dapat mendorong permintaan di
konsumen terbesar kedua dunia itu.
Emas kini bertengger di $1328,80 setelah sempat menguat 0,1% ke
$1.331,50. Dalam perdagangan kemarin, emas naik 0,6%. Emas masih
bergerak dekat level tertinggi dalam 3 bulan, dan kini mencoba meraih
resistance $1335. Penembusan level itu bisa membawa harga menuju $1345.
Namun emas sudah naik selama enam minggu terakhir, dan posisinya hampir
mencapai jenuh beli.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar