Jatuhnya
pesawat Malaysia di Ukraina dan serangan darat Israel di Gaza bisa
memicu koreksi signifikan di bursa saham global, namun dampaknya hanya
sementara kecuali ada eskalasi yang meluas.
Pesawat Malaysia Airlines membawa 295 penumpang jatuh dekat Donetsk,
kota yang dikendalikan separatis pro-Rusia, setelah ditembak rudal. Baik
pihak Ukraina maupun separatis pro-Rusia membantah bertanggung jawab
atas penembakan itu. Hingga saat ini belum jelas siapa yang menembakkan
rudal ke pesawat itu. Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas insiden
ini.
Tekanan ke saham juga datang setelah Perdana Menteri Israel Benyamin
Netanyahu mengerahkan pasukan ke Jalur Gaza. Serangan darat ini datang
setelah Hamas menolak gencatan senjata. Meski Israel mengatakan
serangan ini terbatas, hanya untuk melumpuhkan kemampuan serangan Hamas,
ini merupakan bentuk eskalasi konflik yang sudah berlangsung selama 10
hari.
Para pengamat menyebut kedua even geopolitik ini menjadi faktor yang
memicu koreksi saham. Namun mereka mengatakan selama kedua insiden itu
tidak mengalami eskalasi, pasar akan melewatinya dalam beberapa hari ke
depan. Analis dari Wells Fargo melihat kedua peristiwa itu sepertinya
tidak akan memicu koreksi sampai 5%. Menurutnya, dengan valuasi yang
tinggi saat ini, wajar bila ada yang ingin merealisasikan keuntungan
dulu.
Mengenai apa yang terjadi di Timur Tengah, para analis melihat
bukanlah sesuatu yang baru. Selama tidak memicu konflik regional, dan
melambungkan harga minyak, efeknya ke pasar juga tidak akan lama.
Fundamental ekonomi global sejauh ini masih bagus, dan selama kedua even
itu tidak sampai mengganggu pasokan minyak global dalam jangka panjang,
sepertinya semua akan baik-baik saja.
Terkait pergerakan saham, kedua even menjadi katalis untuk koreksi
jangka pendek. Indeks S&P 500 jatuh 1,2% ke 1958. Kelanjutan koreksi
diperkirakan bisa menuju ke 1920-1900. Para analis sepakat pada
dasarnya ekonomi dunia terus dalam pemulihan. Pada akhirnya, faktor yang
menggerakkan saham adalah laba korporat dan pertumbuhan ekonomi.
Seiring dengan berjalannya konflik, pasar akan menilai apakah itu
berdampak pada pertumbuhan global dan laba emiten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar