Emas naik berkat permintaan safe haven setelah jatuhnya pesawat
Malaysia di wilayah timur Ukraina, yang menewaskan sekitar 300 orang.
Peristiwa tersebut meningkatkan ketegangan geopolitk dan memicu
penurunan bursa saham global.
Pesawat Malaysia Airlines membawa 295 penumpang jatuh di wilayah timur
Ukraina setelah ditembak rudal.
Baik pihak Ukraina maupun separatis
pro-Rusia membantah bertanggung jawab atas penembakan itu. Berita itu
meningkatkan ketegangan geopolitik di wilayah konflik, sehari setelah AS
menerapkan sanksi baru atas Rusia.
Isu geopolitik juga datang dari Timur Tengah, setelah Perdana Menteri
Israel Benyamin Netanyahu mengerahkan pasukan ke Jalur Gaza. Keputusan
itu mengejutkan karena datang setelah perjanjian gencatan senjata dengan
Hamas. Konflik geopolitik mendorong permintaan emas sebagai safe haven.
Sementara itu, minat investasi emas terlihat masih lesu. Hal ini
tercermin dari cadangan emas di SPDR Gold Trust, reksadana berbasis
emas, turun 2,69 ton menjadi 803,34 ton kemarin.
Sementara dari sisi teknikal, terlihat bahwa harga mampu ditutup di atas
resistace $1312. Pola long white candlestick menunjukkan adanya potensi
buyer yang kuat, indikasi bullish reversal. Indikator stochastic juga
terlihat golden cross. Untuk itu, potensi penguatan masih terbuka,
dengan resistance selanjutnya berada di kisaran $1329.
Penembusan resistance tersebut akan membuka potensi kenaikan lanjutan
menuju kisaran $1345. Sementara itu, sinyal negatif akan kembali muncul
jika harga ditutup di bawah $1312.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar