Harga emas terkoreksi pada perdagangan hari ini di Asia setelah
adanya kekhawatiran kenaikan tingkat suku bunga AS menyusul data AS yang
mengesankan.
Spekulasi kenaikan suku bunga mencuat setelah rilisan data
ketenagakerjaan AS minggu lalu yang mengesankan. Payroll tumbuh 288 ribu
dan tingkat pengangguran turun ke 6,1%. Data tersebut sekaligus
menegaskan solidnya pemulihan ekonomi AS.
Kenaikan suku bunga dapat mendorong investor untuk menarik asset-asset
non berbunga, seperti emas.
Untuk mendapat kejelasan mengenai prospek
kebijakan moneter the Fed, pasar menunggu FOMC minutes besok.
Lemahnya permintaan di Asia juga membuat harga tertekan. Banyak pelaku pasar yang menunggu harga di bawah.
Namun, ketegangan yang terjadi di Timur Tengah dan Ukraina masih mendukung permintaan emas sebagai safe haven.
Minat investasi juga meningkat, tercermin dari naiknya cadangan di
reksadana emas. SPDR Gold Trust, reksadana emas terbesar dunia,
mengatakan bahwa cadangannya mengalami kenaikan 1,8 ton menjadi 798,19
ton pada hari Senin.
Sementara dari sisi teknikal, meski sempat terjadi penurunan, harga
masih mampu bertahan di atas support $1306 – $1310. Dengan begitu, trend
jangka pendek masih berupa trend flat – turun. Penembusan support
tersebut di atas akan membuka potensi penurunan lanjuatan ke kisaran
$1296 – $1300. Sementara itu, kenaikan harga di atas $1320 akan membuat
sinyal positif.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar