Pada perdagangan kemarin, Rally Pilpres muncul dalam intensitas yang
lebih kuat. IHSG bergerak naik menembus resisten pertama di 4925,
dengan pemodal asing dalam posisi net buy sebesar Rp 848 miliar. Di satu
sisi, penembusan resisten 4925 tersebut, membuka potensi kenaikan
hingga kisaran 5050 – 5100. Di sisi lain, besar aliran dana asing
tersebut, terlihat masih tidak terlalu besar sehingga tidak bisa menjadi
indikasi, siapa pemenang dari Pemilihan Presiden ini.
IHSG pada hari ini, diperkirakan masih akan bergerak naik, seiring
dengan masih berlanjutnya sentimen positif dari Pilpres. IHSG
diperkirakan masih akan bergerak naik, menuju kisaran resisten di 5050 –
5100.
Meskipun demikian, pemodal sebaiknya tetap berhati-hati pada
sore hari hingga sesi penutupan nanti untuk mengantisipasi kemungkinan
adanya aksi profit taking. Dengan kisaran IHSG diantara suport 4950 dan
resisten di 5050-5100, hanya penutupan dibawah 4950 akan memberikan
signal negatif bagi pergerakan IHSG hari ini.
Tidak seperti Pilpres sebelumnya dimana siapapun yang menang market akan
beraksi positif, pada pilpres kali ini, salah satu calon sepertinya
bakal tetap direspon lebih positif oleh pasar, dibandingkan dengan calon
yang lain. Pemodal sebaiknya mengambil posisi yang sekiranya cukup
aman dan tidak terlalu berlebihan, mengingat hasil dari pemilu kali ini,
hingga saat ini sepertinya masih terlalu sulit untuk diperkirakan.
Global Outlook
Saham Asia bergerak negatif hari ini menyusul koreksi Wall Street menjelang musim laporan keuangan korporat.
Indeks Nikkei melemah 0,76%, turut ditekan oleh penguatan yen. Indeks
Kospi melemah 0,3%, setelah Samsung Electronics mengumumkan proyeksi
yang buruk. Indeks Singapura STI turun 0,26%. Di Hong Kong, indeks Hang
Seng masih flat. Wall Street koreksi, dengan indeks Dow Jones melemah
0,3% dan indeks S&P 500 melemah 0,4%. Koreksi ini terjadi di tengah
minimnya katalis dan menjelang musim laporan keuangan emiten.
Pada dasarnya, saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi, terutama
di AS, karena indeks utamanya sudah mencetak rekor beberapa kali. Meski
tren masih positif, seiring dengan pemulihan ekonomi global, banyak
kalangan yang mewaspadai potensi koreksi. Para investor kemungkinan akan
menggunakan kinerja keuangan emiten sebagai acuan pergerakan.
Musim laporan keuangan AS dimulai oleh Alcoa, yang akan mengumumkan
kinerjanya malam nanti. Tapi emiten penting baru mengumumkan kinerja
minggu depan, dan sampai saat itu, indeks utama AS sepertinya akan
konsolidasi dulu. Kondisi di regional juga tidak jauh berbeda, di mana
pergerakan indeks besar mulai mentok.
Review IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat di
awal minggu di tengah kondisi bursa regional yang bervariasi. Pada
penutupan perdagangan, Senin (7/7/2014), IHSG melonjak 83,206 poin
(1,70%) ke level 4.989,031
Di saat bursa regional bergerak lesu, IHSG mampu mendulang penguatan
signifikan, mencerminkan ekspektasi positif menjelang pemilu presiden.
Penguatan ini melanjutkan gain pekan lalu. Ada harapan pemilu presiden
berjalan lancar dan damai. Dana asing terus mengalir sejak minggu lalu,
kembali ke pasar tanah air, yang juga tercermin dari penguatan rupiah.
Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign
net buy) senilai Rp 845,49 miliar di pasar reguler dan negosiasi.
Seluruh indeks sektoral kompak menguat, yang dipimpin sektor industri dasar dengan kenaikan sampai 3,92%.
Saham-saham yang naik di antaranya adalah Indocement (INTP) naik Rp
1.625 ke Rp 25.000, Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 800 ke Rp 15.925,
Unilever (UNVR) naik Rp 600 ke Rp 30.900, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp
550 ke Rp 11.200.
Sementara saham-saham yang turun antara lain Goodyear (GDYR) turun Rp
1.075 ke Rp 17.500, Multi Prima (LPIN) turun Rp 355 ke Rp 4.625,
Saranacentral (BAJA) turun Rp 225 ke Rp 680, dan Lionmesh (LMSH) turun
Rp 200 ke Rp 7.500.
Ulasan Teknikal
IHSG
Setelah menembus resistance 4.929, IHSG kemudian
berhasil ditutup di atas resistance selanjutnya di 4.971.
Hal itu
mengindikasikan bullish continuation. Candlestick yang membentuk white
closing marubozu juga menengaskan trend bullish tersebut. Sementara itu,
indikator RSI serta stochastic juga terlihat positif, mendukung
kenaikan lanjutan. Untuk itu, kami masih melihat potensi kenaikan IHSG
untuk menguji resistance berikutnya di kisaran 5.030 – 5.091. Sementara
itu, sinyal negatif akan kembali mucul jika IHSG kemudian turun di bawah
4.929. Untuk hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4.965
– 5.030.
R3 5,083
R2 5,036
R1 5,012
Pivot 4,966
S1 4,942
S2 4,895
S3 4,872
Stock Pick
BBCA
Harga sudah bergerak di atas resistance dari pola
wegde, indikasi bullish continuation. Indikator stochastic serta RSI
juga masih menunjukkan positif, mendukung kenaikan lanjutan. Target dari
keaikan dari pola falling wedge itu sendiri berada di kisaran 11.900,
dimana resistance berada di kisaran 11.425 dan 11.525.
Rekomendasi : Buy, stop loss 11.1000, target 11.500 – 11.900.
Support : 11.150, 10.975
Resistance : 11.425, 11.525
INDF
Trend jangka pendek bullish, terlihat dari MA 10 yang
mulai bergerak uptrend. Indikator RSI serta stochastic juga masih
menunjukkan sinyal positif, mendukung kenaikan lanjutan. Namun, terlihat
bahwa saat ini harga masih tertahan di resistance 6.950, yang juga
merupakan resistance dari MA 55. Trend bullish akan berlanjut jika
resistance tersebut ditembus, dengan potensi kenaikan berada di kisaran
7.200 (Fibonacci retracement 50%).
Rekomendasi : Buy breakout 6.950, stop loss 6.800, target 7.200
Support : 6.800, 6.725
Resistance : 6.950, 7.125
Rekomendasi
Stock Screener
Tidak ada komentar:
Posting Komentar