Saham Asia
bergerak positif hari ini menyusul laju Wall Street setelah the Fed
mengindikasikan tidak terburu-buru memperketat kebijakan. Fokus kini
tertuju ke data perdagangan China untuk mengukur seberapa jauh
stabilisasi di sana.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,2%. Indeks Nikkei kembali flat setelah sempat menguat 0,1%. Penguatan yen memberi tekanan. Indeks Kospi menguat 0,2%. Indeks Singapura naik 0,43%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng menanjak 0,37%. Wall Street berlabuh di zona hijau, dengan indeks Dow Jones menguat 0,47% dan indeks S&P 500 naik 0,46%.
Penguatan terjadi berkat jaminan dari the Fed bahwa kebijakan akomodatif tetap berjalan untuk waktu yang masih lama. Minutes yang diumumkan semalam menyebutkan para pejabat masih menlihat perlunya kebijakan itu. Penguatan saham juga datang karena optimisme akan prospek laba emiten di tengah musim laporan keuangan.
Pada dasarnya, saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi, terutama di AS, karena indeks utamanya sudah mencetak rekor beberapa kali. Meski tren masih positif, seiring dengan pemulihan ekonomi global, banyak kalangan yang mewaspadai potensi koreksi. Para investor kemungkinan akan menggunakan kinerja keuangan emiten sebagai acuan pergerakan. Tapi laporan emiten besar baru keluar minggu depan.
Kondisi di regional juga tidak jauh berbeda, dan salah satu fokusnya adalah perkembangan ekonomi China.
Untuk menilai kondisi itu, pasar akan menggunakan data perdagangan China, sembari melihat juga pertumbuhan ekspor dan impornya. Kinerja ekspor dan impor yang tinggi bisa menambah laju saham Asia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar