Adanya klaim pemenangan Pilpres dari kedua calon yang sedang
bersaing, sepertinya bakal menimbulkan ketidakpastian baru bagi pelaku
pasar. Kondisi ini diperkirakan akan membuat euphoria Pilpres bakal
menjadi sedikit tertahan.
Pada pergerakan hari ini, IHSG diperkirakan bakal bergerak naik untuk
menguji resisten kuat di 5050 – 5100. Jika mampu ditembus, resisten
IHSG berikutnya ada di kisaran 5200-5250. Disisi lain, IHSG bakal
memberikan signal negatif jika pada hari ini ditutup dibawah level
psikologis 5000.
Hasil akhir Pilpres, masih akan ditentukan oleh KPU pada tanggal 22 Juli
nanti. Semua kemungkinan masih bisa terjadi. Jika IHSG bergerak naik
akibat euphoria Pilpres, kami lebih cenderung menyarankan pemodal untuk
melakukan aksi profit taking atas posisi-posisi jangka pendek.
Global Outlook
Saham Asia bergerak positif hari ini menyusul laju Wall
Street setelah the Fed mengindikasikan tidak terburu-buru memperketat
kebijakan. Fokus kini tertuju ke data perdagangan China untuk mengukur
seberapa jauh stabilisasi di sana.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,2%. Indeks Nikkei
kembali flat setelah sempat menguat 0,1%. Penguatan yen memberi tekanan.
Indeks Kospi menguat 0,2%. Indeks Singapura naik 0,43%. Di Hong Kong,
indeks Hang Seng menanjak 0,37%. Wall Street berlabuh di zona hijau,
dengan indeks Dow Jones menguat 0,47% dan indeks S&P 500 naik 0,46%.
Penguatan terjadi berkat jaminan dari the Fed bahwa kebijakan akomodatif
tetap berjalan untuk waktu yang masih lama. Minutes yang diumumkan
semalam menyebutkan para pejabat masih menlihat perlunya kebijakan itu.
Penguatan saham juga datang karena optimisme akan prospek laba emiten di
tengah musim laporan keuangan.
Pada dasarnya, saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi, terutama
di AS, karena indeks utamanya sudah mencetak rekor beberapa kali. Meski
tren masih positif, seiring dengan pemulihan ekonomi global, banyak
kalangan yang mewaspadai potensi koreksi. Para investor kemungkinan akan
menggunakan kinerja keuangan emiten sebagai acuan pergerakan. Tapi
laporan emiten besar baru keluar minggu depan.
Kondisi di regional juga tidak jauh berbeda, dan salah satu fokusnya
adalah perkembangan ekonomi China.
Untuk menilai kondisi itu, pasar akan
menggunakan data perdagangan China, sembari melihat juga pertumbuhan
ekspor dan impornya. Kinerja ekspor dan impor yang tinggi bisa menambah
laju saham Asia.
Review IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat
menjelang pemilihan presiden (pilpres) berkat aksi beli pemodal asing.
Pada penutupan perdagangan, Selasa (8/7/2014), IHSG menanjak 35,681 poin
(0,72%) ke level 5.024,712.
Kenaikan IHSG terjadi ditengah kondisi bursa Asia yang mix. Sentimen
lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen pilpres, dimana pelaku pasar
memperkirakan pemilu akan berlangsung dengan damai. Sentimen tersebut
membuat dana asing kembali membanjiri pasar. Transaksi investor
melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 1,584 triliun di
seluruh pasar.
Sebanyak tujuh sektor menghijau. Tiga sektor dengan kenaikan tertinggi
antara lain; sektor keuangan menguat sebesar 2,09%, sektor aneka
industri menguat 1,53% dan sektor konstruksi menguat sebesar 0,74%.
Saham-saham yang naik di antaranya adalah Merck (MERK) naik Rp 5.950 ke
Rp 199.950, BRI (BBRI) naik Rp 625 ke Rp 11.175, Multi Prima (LPIN) naik
Rp 375 ke Rp 5.000, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 350 ke Rp 24.000.
Sementara saham-saham yang turun antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp
775 ke Rp 27.000, Indo
Tambangraya (ITMG) turun Rp 500 ke Rp 26.750,
Mandom (TCID) turun Rp 425 ke Rp 16.075, dan Sorini Agro (SOBI) turun Rp
350 ke Rp 1.850.
Ulasan Teknikal
IHSG
Sejauh ini belum terlihat sinyal negatif. IHSG mampu
bertahan di atas support 4.998, meski masih tertahan di resistance
5.031. Indikator stochastic serta RSI masih menunjukkan sinyal positif,
meski mulai terlihat overbought. IHSG sepertinya akan menguji resistance
berikutnya di 5.091, dimana jika mampu ditembus, akam membuka potensi
penguatan menuju area 5.250 (Fibonacci retracement 161.8%. Sementara
itu, sinyal negatif akan didapat jika IHSG ditutup di bawah 4.998. Untuk
hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 5.000 – 5.091.
R3 5,090
R2 5,070
R1 5,047
Pivot 5,028
S1 5,005
S2 4,985
S3 4,963
Stock Pick
LPKR
Trend bearish patah ketika resistance 1.060 ditembus.
Indikator stochastic serta RSI masih menunjukkan sinyal positif,
mendukung kenaikan lanjutan. Kenaikan berikutnya akan menguji resistance
1.115. Jika ditembus, akan membuka potensi kenaikan lanjutan menuju
kisaran 1.160 – 1.200.
Rekomendasi : Buy@1.080, stop loss 1.050, target 1.160 – 1.200
Support : 1.060, 1.005
Resistance : 1.115, 1.160
SMRA
Trend bearish jangka pendek telah berakhir ketika harga
menembus resistance 1.175. Indikator stochastic serta RSI masih
menunjukkan potensi penguatan. Harga juga sudah bergerak di atas
Fibonacci retracement 61.8%. Untuk itu, kami masih melihat potensi
penguatan SMRA untuk menguji kembali resistance di 1.290.
Rekomendasi : Buy@1.200, stop loss breakout 1.180, target 1.290
Support : 1.200, 1.180
Resistance : 1.250, 1.290
Rekomendasi
Stock Screener
Tidak ada komentar:
Posting Komentar