Saham Asia bertumbangan hari ini menyusul kejatuhan Wall Street karena mencuatnya kembali ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Indeks MSCI Asia Pasifik melemah 0,3% ke 146,34 di Tokyo pagi ini setelah melemah 0,8% kemarin. Indeks Nikkei melemah 0,72%. Indeks Kospi melemah 0,1% ke level terendah dalam seminggu. Indeks Australia ASX 200 turun 0,3% ke level terendah dalam tiga minggu. Indeks Singapura STI melorot 0,28%. Indeks Hang Seng merosot 0,45%.
Wall Street tumbang, dengan indeks Dow Jones melemah 0,84% dan indeks S&P 500 merosot 0,9%, meski data manufaktur AS lebih baik dari prediksi. Indeks manufaktur ISM naik ke 58,7 di Juli dari 56,0.
Kejatuhan terjadi setelah ada berita sekitar 20.000 pasukan Rusia menggelar latihan perang dekat perbatasan Ukraina. Ada kekhawatiran Rusia berniat menginvasi Ukraina, langkah dapat dapat membuat kawasan membara.
Pada dasarnya saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi, terutama di AS, di mana indeks utama sudah mencetak rekor beberapa kali sepanjang tahun ini. Dengan lewatnya musim laporan keuangan, pasar mulai kehilangan acuan pergerakan. Kondisi di regional juga tidak jauh berbeda, dengan beberapa indeks utamanya sudah mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Indeks Hang Seng masih bergerak dekat level tertinggi sejak Nopember 2010. Indeks Nikkei sedang dalam fase koreksi, tapi sempat menyentuh level tertinggi dalam delapan bulan minggu lalu. Banyak pengamat yang memperingatkan akan potensi koreksi harga. Dengan level yang tinggi dan di tengah minimnya katalis beli baru, tentunya membuat indeks rentan akan fluktuasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar