BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Jumat, 22 Agustus 2014

Dollar Stabil Jelang Jackson Hole

Dollar stabil dekat level tertinggi dalam 11 bulan setelah terkoreksi kemarin meski di saat data ekonomi AS mengesankan. Sepertinya, posisi dollar bakal terjebak dalam range sempit menjelang pertemuan bank sentral Jackson Hole, di mana Ketua the Fed Janet Yellen akan berpidato soal kebijakan moneter.

Dollar sempat terangkat berkat serangkaian data yang menegaskan pemulihan ekonomi AS, antara lain initial jobless claims, Philadelphia Fed dan exitising home sales. Klaim tunjangan pengangguran turun  ke bawah 300.000. Aktivitas manufaktur di Mid-Atlantic naik ke 28 di Agustus, level tertinggi sejak Maret 2011. 

Penjualan rumah bekas tumbuh 2,4% selama Juli ke level tertinggi dalam 10 bulan, menambah bukti pemulihan sektor perumahan. Tapi dollar tak mampu mempertahankan penguatan yang diraihnya.

Sepertinya investor bersikap antisipatif menjelang pertemuan bank tahunan bank sentral di Jackson hole untuk melihat apa yang akan disampaikan Yellen soal kebijakan. Meski kemungkinan tidak bakal ada kejutan besar, seperti dua tahun  lalu ketika the Fed mengumumkan program pembelian obligasi $85 miliar per bulan, pasar berharap adanya perubahan bahasa atau sikap dari Yellen, terutama soal prospek suku bunga.

Faktor lain yang menekan dollar adalah posisinya yang sudah cukup tinggi. Indeks dollar sempat menyentuh 82,40 atau tertinggi sejak September 2013. Dengan RSI (14) berada di 75, berarti sudah mencapai titik jenuh jual. Indeks kini berada di 82,15, dan penutupan di bawah 82,00 membuka fase koreksi. Terhadap yen, dollar diperdagangkan di 103,83 setelah menyentuh 103,96. Atas franc, dollar bertengger di 0,9113 setelah koreksi 0,2% kemarin.

Beralih ke mata uang lain, euro diperdagangkan di $1,3280 setelah rebound 0,2% kemarin. Sudah mencapai titik oversold, euro berhasil melakukan technical rebound. Namun keberlanjutan rebound ini bergantung pada apa yang akan disampaikan oleh Presiden ECB Mario Draghi dalam pertemuan di Jackson Hole. Bila berhasil ditutup di atas $1,3300, ada peluang bisa menuju ke $1,3350. Tapi kondisi bullish baru terlihat bila melampaui $1,3380.

Sterling jatuh ke level terendah dalam empat bulan, sedang menuju kejatuhan untuk tujuh minggu berturut-turut. Sterling sedang dalam fase koreksi setelah menyentuh level tertinggi dalam tujuh tahun awal bulan lalu.

Tapi, beberapa indikator sudah menunjukkan kondisi jenuh jual, seperti RSI (14) yang sudah berada di 21.

Penutupan di atas $1,6600 membuka pelang reversal, tapi kondisi bullish baru bisa terlihat bila ditutup di atas $1,6750.

Rekomendasi
 
EUR-USD
EUR SIGNAL 22-08-14

USD-JPY
JPY SIGNAL 22-08-14

GBP-USD
GBP SIGNAL 22-08-14

USD-CHF
CHF SIGNAL 22-08-14

AUD-USD
AUD SIGNAL 22-08-14

Tidak ada komentar: