Dollar stabil dekat level tertinggi dalam 11 bulan setelah terkoreksi
kemarin meski di saat data ekonomi AS mengesankan. Sepertinya, posisi
dollar bakal terjebak dalam range sempit menjelang pertemuan bank
sentral Jackson Hole, di mana Ketua the Fed Janet Yellen akan berpidato
soal kebijakan moneter.
Dollar sempat terangkat berkat serangkaian data yang menegaskan
pemulihan ekonomi AS, antara lain initial jobless claims, Philadelphia
Fed dan exitising home sales. Klaim tunjangan pengangguran turun ke
bawah 300.000. Aktivitas manufaktur di Mid-Atlantic naik ke 28 di
Agustus, level tertinggi sejak Maret 2011.
Penjualan rumah bekas tumbuh
2,4% selama Juli ke level tertinggi dalam 10 bulan, menambah bukti
pemulihan sektor perumahan. Tapi dollar tak mampu mempertahankan
penguatan yang diraihnya.
Sepertinya investor bersikap antisipatif menjelang pertemuan bank
tahunan bank sentral di Jackson hole untuk melihat apa yang akan
disampaikan Yellen soal kebijakan. Meski kemungkinan tidak bakal ada
kejutan besar, seperti dua tahun lalu ketika the Fed mengumumkan
program pembelian obligasi $85 miliar per bulan, pasar berharap adanya
perubahan bahasa atau sikap dari Yellen, terutama soal prospek suku
bunga.
Faktor lain yang menekan dollar adalah posisinya yang sudah cukup
tinggi. Indeks dollar sempat menyentuh 82,40 atau tertinggi sejak
September 2013. Dengan RSI (14) berada di 75, berarti sudah mencapai
titik jenuh jual. Indeks kini berada di 82,15, dan penutupan di bawah
82,00 membuka fase koreksi. Terhadap yen, dollar diperdagangkan di
103,83 setelah menyentuh 103,96. Atas franc, dollar bertengger di 0,9113
setelah koreksi 0,2% kemarin.
Beralih ke mata uang lain, euro diperdagangkan di $1,3280 setelah
rebound 0,2% kemarin. Sudah mencapai titik oversold, euro berhasil
melakukan technical rebound. Namun keberlanjutan rebound ini bergantung
pada apa yang akan disampaikan oleh Presiden ECB Mario Draghi dalam
pertemuan di Jackson Hole. Bila berhasil ditutup di atas $1,3300, ada
peluang bisa menuju ke $1,3350. Tapi kondisi bullish baru terlihat bila
melampaui $1,3380.
Sterling jatuh ke level terendah dalam empat bulan, sedang menuju
kejatuhan untuk tujuh minggu berturut-turut. Sterling sedang dalam fase
koreksi setelah menyentuh level tertinggi dalam tujuh tahun awal bulan
lalu.
Tapi, beberapa indikator sudah menunjukkan kondisi jenuh jual,
seperti RSI (14) yang sudah berada di 21.
Penutupan di atas $1,6600
membuka pelang reversal, tapi kondisi bullish baru bisa terlihat bila
ditutup di atas $1,6750.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar