Saham Asia
bergerak positif hari ini menyusul penguatan Wall Street yang didukung
oleh data ekonomi AS. Tapi pergerakan kemungkinan terbatas menjelang
pertemuan bank sentral di Jackson Hole.
Indeks MSCI Asia Pasifik menguat 0,1% di Tokyo pagi ini. Indeks
Nikkei menguat 0,15%. Indeks Kospi menguat 0,55%. Indeks Singapura STI
naik 0,25%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng menanjak 0,26%. Wall Street
berlabuh di zona hijau, dengan indeks S&P mencetak rekor di 1992.
Penguatan terjadi menyusul data ekonomi AS, antara lain initial
jobless claims, Philadelphia Fed dan exitising home sales. Klaim
tunjangan pengangguran turun ke bawah 300.000. Aktivitas manufaktur di
Mid-Atlanic mencapai level tertinggi sejak Maret 2011 di Agustus, dan
penjualan rumah bekas tumbuh ke level tertinggi dalam 10 bulan di Juli.
Fokus utama pasar hari ini adalah pertemuan tahunan bank sentral di
Jackson hole, Wyoming. Ketua the Fed Janet Yellen akan menjadi pembicara
utama dalam pertemuan itu dan pasar berharap ada petunjuk soal prospek
kebijakan moneter ke depan. Konfirmasi bahwa kebijakan akomodatif masih
berjalan untuk waktu yang lama bisa mengangkat saham.
Seiring pemulihan ekonomi dunia, terutama di AS, prospek saham tetap
bullish, apalagi bila kebijakan tetap longgar. Tapi saham global sudah
mencapai valuasi yang tinggi, terutama di AS, di mana indeks utama sudah
mencetak rekor beberapa kali sepanjang tahun ini. Alhasil, penyesuaian
atau koreksi akan tak terelakkan suatu saat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar