Harga emas
masih diperdagangkan pada kisaran sempit hari ini di Asia. Kemarin, emas
sempat menguat sekitar 1% berkat aksi bargain hunting. Namun, penguatan
dollar dan saham kemudian mengikis kenaikan.
Data-data ekonomi AS yang mengesankan serta adanya perkiraan ECB bakalan
mengeluarkan stimulus telah menarik minat beli terhadap dollar AS dan
saham, menekan emas. Meski sudah dalam kondisi jenuh beli, dollar masih
mampu melanjutkan penguatan berkat data durable goods orders dan
sentimen konsumen.
Durable goods orders tumbuh 22,6% selama Juli, jauh di atas prediksi 8%
dan menjadi kenaikan yang tertinggi dalam sejarah.Sedangkan sentimen
konsumen dari Conference Board naik ke 92,4 di Agustus, tertinggi sejak
2007, dari 90,3. Data ini mengindikasikan semakin optimisnya konsumen AS
pada prospek ekonomi.
Serangkaian data ekonomi AS memperkuat pandangan bahwa kebijakan moneter
masih lebih unggul dibanding bank sentral negara maju lainnya. Di saat
yang sama kondisi ekonomi Eropa yang memprihatinkan dianggap bisa
memaksa ECB bertindak agresif, yang ujungnya menekan euro.
Dari sisi teknikal, harga terlihat masih bergerak di atas support $1273,
indikator stochastic juga mulai gloden cross di area oversold. Untuk
itu, potensi rebound masih terbuka, untuk menguji resistance terdekatnya
di $1290. Penembusan resistance tersebut akan mengakhiri trend bearish
pendek, dan harga berpeluang menguat lebih jauh untuk menguji kisaran
$1300 – $1304. Sementara itu, trend bearish berlanjut jika support $1273
ditembus, dengan potensi penurunan lanjutan menuju kisaran $1260 –
$1265.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar