Mayoritas bursa saham Asia berjatuhan hari ini, sementara mata uang dollar AS masih bertahan dekat level tertinggi 11 bulan.
Ada berita sekitar 20.000 pasukan Rusia menggelar latihan perang dekat perbatasan Ukraina, menambah ketegangan di kawasan. Ada kekhawatiran Rusia berencana menginvasi Ukraina. Menlu Polandia Radoslaw Sikorski mengatakan Rusia ingin memberi tekanan atau menyerang Ukraina.
Sementara itu, Penguatan dollar terjadi berkat data yang menunjukkan sektor jasa AS semakin menggeliat, pertanda solidnya pemulihan ekonomi. Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks sektor jasanya naik ke 58,7 di Juli dari 56,0 di Juni. Angka itu lebih tinggi dari prediksi 56,5 dai yang tertinggi sejak Desember 2005.
Krisis Geopolitik masih menjadi faktor yang mendorong harga emas. Namun, penguatan dollar yang kini tengah berlangsung masih membatasi kenaikannya. Emas sepertinya akan sulit untuk kembali bertahan di atas level $1300 jika penguatan dollar terus beralnjut.
Dari sisi teknikal, harga masih bergerak flat di kisaran support $1280 dan resistance $1297. Penembusan salah satu level tersebut akan menentukan arah pergerakan selanjutnya. Jika support ditembus, trend bearish berlanjut, dengan potensi penurunan berikutnya menuju kisaran $1261 – $1265. Sementara jika resistance yang ditemsbu, maka trend bearish jangka pendek berakhir, dan harga bisa naik ke kisaran $1304 – $1308.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar