Di tahun ini, harga emas telah mengalami kenaikan sekitar 8,2%, yang didorong oleh ketegangan geoplitik di Ukraina dan Timur Tengah.
Namun, prospek membaiknya ekonomi AS masih menjadi sentimen pemberat buat emas. Meski data-data AS beragam, pasar masih melihat ekonomi masih dalam jalur pemulihan. Hal ini mendorong investor melirik bursa saham, yang dianggap menjanjikan return yang lebih tinggi.
Di minggu ini, ada dua even penting yang akan mendapat sorotan besar, yaitu FOMC minutes dan pertemuan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming. Dua even ini diharapkan dapat memberi petunjuk mengenai prospek kebijakan the Fed.
Sementara itu, perkembangan geopolitik di Ukraina serta Timur Tengah masih akan menjadi faktor yang bisa menjaga harga. Meski situasi sedang mereda, konflik belum usai, terutama di Ukraina.
Dari sisi teknikal, harga sudah menembus support $1305, indikasi trend jangka pendek mulai bergerak bearish. Indikator stochastic dead cross, menunjukkan bahwa penurunan masih berlanjut. Semenrtara pola long black candlestick menunjukkan bahwa seller mulai dominan.
Support berikutnya berada di kisaran $1292. Jika ditembus, maka support berikutnya akan muncul di kisaran $1281 – $1285.
Sementara itu, sinyal positif akan muncul jika harga mampu bertahan di atas $1305.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar