Dalam enam minggu terakhir dollar mendapat dorongan dari ketegangan politik antara Rusia dan Barat terkait kedaulatan Ukraina. Namun dollar terus tertekan terhadap yen, yang juga terangkat karena isu geopolitik itu. Penguatan dollar kemarin terjadi setelah Rusia melarang impor pangan dari AS dan Uni Eropa, sebagai balasan atas sanksi yang diterapkan keduanya setelah Rusia menempatkan 20.000 pasukan dekat perbatasan Ukraina.
Selain isu geopolitik, data ekonomi AS juga menjadi faktor yang melambungkan dollar. Terakhir, data aktivitas sektor jasa yang menunjukkan level tertinggi sejak menegaskan pemulihan yang solid. Namun dollar terkoreksi meski tidak ada berita pemicunya, para pengamat melihat ini lebih sekedar aksi ambil untung.
Selain itu, belum adanya perubahan prospek kebijakan moneter the Fed mulia menghambat laju greenback.
Indeks dollar berada di 81,41 setelah koreksi 0,3% kemarin meski sempat menyentuh 81,76 atau tertinggi sejak September 2013. Indeks tersebut kini bergerak dalam range 81,25 dan 81,65. Tapi kondisi bullish terjaga selama tidak jatuh ke bawah 80,85. Terhadap franc, dollar diperdagangkan di 0,9075 setelah menyentuh 0,9116. Dollar masih bergerak dalam kisaran 0,9030 dan 0,9100. Atas yen, dollar menguat 0,2% ke 102,20 setelah jatuh 0,6% kemarin. Meski masih di atas MA 25, karena kejatuhan itu, kini dollar bergerak dalam range 101,90 dan 102,30.
Beralih ke euro, mata uang tunggal Eropa itu tertekan di tengah isu geopolitik di Ukraina. Ada kekhawatiran apa yang terjadi antara Rusia dan Barat dapat mempengaruhi ekonomi kawasan. Euro sudah menyentuh level terendah dalam sembilan bulan dan beberapa indikator menunjukkan jenuh jual. Pergerakannya bergantung pada apa yang akan disampaikan ECB malam nanti pasca rapat regulernya. Euro diperdagangkan di $1,3387 setelah jatuh sampai $1,3333. Euro bergerak dalam range $1,3360 dan $1,3430. Tapi bila bisa melewati MA 10 $1,3412 bisa membuka peluang retracement.
Sterling bertengger di $1,6857, berusaha bangkit dari level terendah dalam tujuh minggu $1,6816.
Pergerakannya bergantung pada apa yang akan disampaikan oleh BOE pasca rapat regulernya. Pasar ingin melihat apakah BOE masih membuka peluang kenaikan rate lebih cepat. Tanpa didukung prospek itu, sulit bagi sterling untuk bangkit. Support berada di $1,6785 dan resistance di $1,6900. Tapi kondisi bullish baru bisa diraih bila ditutup di atas $1,6950.
Rekomendasi
EUR-USD

USD-JPY

GBP-USD

USD-CHF

AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar